Natrium sakarin merupakan pemanis buatan yang biasa digunakan sebagai pengganti gula. Ini 300 hingga 400 kali lebih manis dari gula dan tidak mengandung kalori, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang mengikuti diet rendah kalori. Namun, hal ini dikaitkan dengan potensi risiko kesehatan dan keamanannya masih kontroversial.
Nama IUPAC | 1,2-benzisothiazol-3(2H)-satu-1,1-natrium dioksida |
Formula molekul | C7H4NNaO3S |
nomor CAS | 128-44-9 |
Sinonim | sakarin asam; sakarin anhidrat; Natrium O-benzosulfimida; Asam benzoat, 2-sulfamoil-, garam natrium; Natrium sakarin; natrium sakarin; Natrium orto-sulfobenzimida; INS No.954 |
Di ChI | InChI=1S/C7H5NO3S.Na/c9-7-5-3-1-2-4-6(5)13(10,11)8-7;/h1-4H,(H,8,9);/ q;+1/p-1 |
Formula Natrium Sakarin
Rumus kimia natrium sakarin adalah C7H4NNaO3S. Rumus ini mewakili jumlah dan jenis atom dalam molekul natrium sakarin. Rumusnya dapat digunakan untuk menghitung berbagai sifat natrium sakarin, termasuk massa molar, berat molekul, dan stoikiometri dalam reaksi kimia.
Natrium sakarin Titik lebur
Natrium sakarin memiliki titik leleh 226 hingga 230 °C (439 hingga 446 °F). Titik leleh yang tinggi ini disebabkan oleh gaya antarmolekul yang kuat antara molekul natrium orto-sulfobenzimida. Ketika suhu meningkat, gaya antarmolekul melemah dan molekul mulai bergerak lebih bebas, sehingga menghasilkan keadaan cair. Pada titik leleh, gaya antarmolekul cukup kuat untuk menyatukan molekul-molekul dalam keadaan padat, namun pemanasan lebih lanjut menyebabkan molekul-molekul tersebut terpisah menjadi bentuk cair.
Massa Molar Natrium Sakarin
Natrium sakarin memiliki massa molar 205,17 g/mol. Ini adalah molekul kecil yang terdiri dari atom karbon, nitrogen, oksigen, sulfur dan natrium. Massa molar suatu senyawa adalah jumlah massa atom seluruh atom dalam molekul. Pengetahuan tentang massa molar natrium orto-sulfobenzimida penting dalam banyak perhitungan kimia, termasuk pembuatan larutan dan penentuan stoikiometri dalam reaksi kimia.
Titik didih natrium sakarin
Natrium sakarin memiliki titik didih yang relatif tinggi yaitu 438,9°C (821,8°F). Suhu ini jauh di atas titik didih air, membuat natrium orto-sulfobenzimida stabil pada suhu tinggi. Titik didih yang tinggi disebabkan oleh kuatnya ikatan hidrogen yang terbentuk antara molekul natrium orto-sulfobenzimida. Pada suhu tinggi, ikatan ini harus diputus sebelum molekul menjadi gas. Sifat ini menjadikan natrium orto-sulfobenzimida berguna dalam berbagai aplikasi industri yang memerlukan stabilitas suhu tinggi.
Massa jenis natrium sakarin g/ml
Kepadatan natrium sakarin kira-kira 0,76 g/mL pada suhu kamar. Massa jenis adalah sifat fisik yang mengukur massa suatu zat per satuan volume. Kepadatan suatu zat dapat bervariasi tergantung pada suhu, tekanan, dan kondisi lingkungan lainnya. Pengetahuan tentang densitas natrium orto-sulfobenzimida penting dalam berbagai aplikasi, termasuk merumuskan larutan dan menentukan jumlah natrium orto-sulfobenzimida yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi tertentu.
Struktur natrium sakarin
Natrium sakarin memiliki struktur kompleks yang terdiri dari sistem cincin menyatu yang mengandung atom karbon, nitrogen, belerang, dan oksigen. Molekul tersebut memiliki atom nitrogen yang terikat ganda pada salah satu atom karbon, yang merupakan bagian dari sistem cincin leburan. Ikatan rangkap ini memberikan sifat kimia yang unik pada natrium orto-sulfobenzimida, menjadikannya senyawa kimia yang berguna untuk berbagai aplikasi.
Berat Molekul Natrium Sakarin
Berat molekul natrium sakarin adalah 205,17 g/mol. Berat molekul adalah jumlah berat atom seluruh atom dalam suatu molekul. Pengetahuan tentang berat molekul natrium orto-sulfobenzimida penting dalam berbagai perhitungan kimia, termasuk menentukan jumlah natrium orto-sulfobenzimida yang diperlukan untuk reaksi tertentu dan untuk mengubah massa menjadi mol dan sebaliknya.
Penampilan | Bubuk kristal putih |
Berat jenis | 0,76 g/mL pada 20°C |
Warna | Putih |
Bau | Tidak berbau |
Masa molar | 205,17 g/mol |
Kepadatan | 0,76 g/mL pada 20°C |
Titik fusi | 226-230°C (439-446°F) |
Titik didih | 438,9°C (821,8°F) |
Titik kilat | Tak dapat diterapkan |
Kelarutan dalam air | 2,7 g/L pada 20°C (pH 7) |
Kelarutan | Larut dalam etanol dan aseton |
Tekanan uap | Tak dapat diterapkan |
Kepadatan uap | Tak dapat diterapkan |
pKa | 2.2-2.4 (pada 25°C) |
pH | 4,5-5,5 (larutan 1% pada 25°C) |
Keamanan dan Bahaya Natrium Sakarin
Sakarin natrium atau natrium orto-sulfobenzimida umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi manusia dalam jumlah sedang. Namun, hal ini dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, seperti ruam kulit atau kesulitan bernapas. Selain itu, konsumsi natrium orto-sulfobenzimida dosis tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Penting untuk mengikuti asupan harian yang disarankan dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi natrium orto-sulfobenzimida, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi atau kanker kandung kemih. Natrium orto-sulfobenzimida tidak dianggap sebagai zat berbahaya, namun harus ditangani dengan hati-hati dan dijauhkan dari api terbuka atau sumber panas.
Simbol bahaya | Tidak ada |
Deskripsi Keamanan | Berbahaya jika tertelan. |
Sebuah pengidentifikasi | Tak dapat diterapkan |
kode HS | 292511 |
Kelas bahaya | Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut GHS |
Kelompok pengepakan | Tak dapat diterapkan |
Toksisitas | Toksisitas rendah |
Metode sintesis natrium sakarin
Natrium sakarin umumnya disintesis melalui oksidasi o-toluenasulfonamida. Reaksi biasanya dilakukan dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat sebagai oksidator. Produk yang dihasilkan kemudian dinetralkan dengan natrium hidroksida untuk membentuk natrium orto-sulfobenzimida.
Metode lain melibatkan reaksi asam antranilat dengan asam klorosulfonat, diikuti dengan perlakuan dengan amonia untuk menghasilkan 1,2-benzisothiazolin-3-one. Benzisothiazolinone kemudian direaksikan dengan natrium hidroksida menghasilkan natrium orto-sulfobenzimida.
Metode ketiga melibatkan reaksi anhidrida ftalat dengan amonia dan sulfur dioksida untuk membentuk phthalimide-2-sulfonamide. Turunan phthalimide kemudian diolah dengan natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium orto-sulfobenzimida.
Kegunaan Natrium Sakarin
- Industri makanan umumnya menggunakan natrium orto-sulfobenzimida sebagai pemanis, yang memberikan rasa manis tanpa menambah kalori. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan gula.
- Natrium orto-sulfobenzimida juga digunakan dalam produksi produk farmasi, termasuk sirup obat batuk dan pasta gigi.
- Industri minyak dan gas menggunakan natrium orto-sulfobenzimida sebagai penghambat korosi, yang membantu melindungi peralatan dari degradasi dan memperpanjang umurnya.
- Natrium orto-sulfobenzimida digunakan sebagai zat antara pewarna dan pengawet dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi.
- Para peneliti telah mempelajari natrium orto-sulfobenzimida untuk potensi aplikasi terapeutiknya. Ini telah menunjukkan harapan sebagai pengobatan untuk jenis kanker tertentu, termasuk kanker paru-paru dan usus besar. Selain itu, ia mungkin memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Secara keseluruhan, natrium orto-sulfobenzimida memiliki beragam aplikasi di berbagai industri, dan keserbagunaannya serta biayanya yang rendah menjadikannya pilihan populer di kalangan produsen. Namun, penting untuk menggunakan natrium orto-sulfobenzimida dalam jumlah sedang dan mengikuti pedoman keselamatan yang tepat untuk memastikan penggunaannya aman.
Pertanyaan:
Apakah natrium sakarin aman?
Sakarin natrium umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi manusia dalam jumlah sedang. FDA AS telah mengklasifikasikan natrium orto-sulfobenzimida sebagai bahan tambahan makanan yang umumnya diakui sebagai aman (GRAS), dan disetujui untuk digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman. Namun, konsumsi natrium orto-sulfobenzimida dosis tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Penting untuk mengikuti asupan harian yang disarankan dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi natrium orto-sulfobenzimida, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi atau kanker kandung kemih.
Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap natrium orto-sulfobenzimida, seperti ruam kulit atau kesulitan bernapas. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan natrium orto-sulfobenzimida dalam jumlah sedang dan mengikuti pedoman keselamatan yang sesuai untuk meminimalkan potensi risiko. Secara keseluruhan, bila digunakan sesuai petunjuk, natrium orto-sulfobenzimida dianggap sebagai pengganti gula yang aman dan efektif dan banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Natrium sakarin dalam obat kumur?
Natrium sakarin umumnya digunakan sebagai pemanis pada produk obat kumur, memberikan rasa manis tanpa berkontribusi terhadap kerusakan gigi. Selain itu, natrium orto-sulfobenzimida dapat meningkatkan rasa produk obat kumur secara keseluruhan, menjadikannya lebih enak dan nyaman digunakan.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa beberapa orang mungkin memiliki alergi atau kepekaan terhadap natrium orto-sulfobenzimida, yang dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi kulit atau kesulitan bernapas. Selain itu, paparan jangka panjang terhadap natrium orto-sulfobenzimida tingkat tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk obat kumur yang mengandung natrium orto-sulfobenzimida dalam jumlah sedang dan mengikuti pedoman keselamatan yang sesuai untuk meminimalkan potensi risiko.