Apakah ba(oh)2 termasuk basa kuat atau basa lemah? (dan mengapa?)

Ba(OH)2 merupakan basa kuat. Ketika dilarutkan dalam air, ia terdisosiasi sempurna menjadi ion barium (Ba2+) dan ion hidroksida (OH-). Disosiasi sempurna ini menghasilkan konsentrasi ion hidroksida yang tinggi dalam larutan, menjadikannya basa kuat dengan pH tinggi.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Hal-hal penting yang perlu diingat: Apakah Ba(OH)2 termasuk basa kuat atau basa lemah?

  • Ba(OH)2 merupakan basa kuat karena kemampuannya untuk berdisosiasi sempurna menjadi ion hidroksida (OH-) dan ion barium (Ba2+) dalam air, sehingga menghasilkan konsentrasi ion OH- yang tinggi dan larutan yang sangat basa.
  • Sebaliknya, basa lemah hanya terdisosiasi sebagian dalam air, sehingga menghasilkan konsentrasi ion hidroksida yang lebih rendah dan larutan basa yang lebih lemah.
  • Sifat dasar Ba(OH)2 yang kuat membuatnya berguna sebagai pereaksi kimia, prekursor dalam produksi senyawa barium lainnya, bahan pengolahan air dan untuk menetralkan limbah asam.

Mengapa Ba(OH)2 termasuk basa kuat?

Barium hidroksida (Ba(OH)2) dianggap sebagai basa kuat karena kemampuannya untuk berdisosiasi sempurna menjadi ion hidroksida (OH-) dan ion barium (Ba2+) dalam larutan air.

Ba(OH)2 yang dilarutkan dalam air akan mengalami reaksi disosiasi :

Ba(OH) 2 (s) → Ba 2+ (aq) + 2OH (aq)

Ion hidroksida yang dilepaskan melalui disosiasi Ba(OH)2 bertanggung jawab atas sifat basa kuatnya. Ion hidroksida ini dengan mudah menerima proton (H+) dari molekul air, sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi ion hidroksida dalam larutan. Adanya konsentrasi ion hidroksida yang tinggi dalam larutan membuat larutan menjadi sangat basa.

Basa kuat adalah zat yang hampir terdisosiasi sempurna menjadi ion hidroksida dan kation (ion logam) bila dilarutkan dalam air. Sebaliknya, basa lemah hanya terdisosiasi sebagian, sehingga menghasilkan konsentrasi ion hidroksida yang lebih rendah dalam larutan. Kekuatan suatu basa berhubungan dengan tingkat disosiasinya dalam air dan kemampuannya menghasilkan ion hidroksida.

Barium hidroksida jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari karena sifat dasarnya yang kuat dan potensi bahayanya. Ini sangat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar parah jika terkena kulit. Oleh karena itu, penting untuk menanganinya dengan sangat hati-hati dan mengikuti petunjuk keselamatan saat bekerja dengan alas yang kokoh.

Apa perbedaan disosiasi Ba(OH)2 dengan disosiasi basa lemah?

Berikut adalah tabel yang membandingkan disosiasi Ba(OH)2 (basa kuat) dan basa lemah umum yang diwakili oleh “B”.

Disosiasi dalam air Ba(OH)2 (basa kuat) Basis Lemah (B)
Persamaan kimia Ba(OH) 2 (s) → Ba 2+ (aq) + 2 OH (aq) B(aq) ⇌ B + (aq) + OH (aq)
Derajat disosiasi Disosiasi hampir sempurna Disosiasi parsial
Pembentukan ion hidroksida Menghasilkan ion OH- dengan konsentrasi tinggi Menghasilkan ion OH- dengan konsentrasi rendah
larutan pH Menghasilkan larutan yang sangat basa dengan pH tinggi Memberikan larutan basa lemah dengan pH sedang
Daya konduksi Konduktivitas tinggi karena banyaknya ion Konduktivitas lebih rendah karena jumlah ion lebih sedikit
Contoh Barium hidroksida (Ba(OH)2) Amonia (NH3), asam asetat (CH3COOH)

Pada tabel di atas, “B” mewakili basis lemah generik. Penting untuk dicatat bahwa reaksi disosiasi basa lemah diwakili oleh panah ganda (⇌) untuk menunjukkan bahwa ini adalah reaksi kesetimbangan dan disosiasi hanya sebagian.

Penerapan Ba(OH)2 berdasarkan sifat basa kuatnya

Karena sifat basanya yang kuat, barium hidroksida (Ba(OH)2) memiliki berbagai aplikasi di berbagai industri dan proses kimia. Beberapa aplikasi utamanya adalah:

  1. Reagen Kimia: Ba(OH)2 umumnya digunakan sebagai bahan dasar padat di laboratorium dan industri kimia untuk melakukan berbagai reaksi kimia. Kemampuannya untuk menetralkan zat asam menjadikannya berharga untuk titrasi dan kimia analitik.
  2. Pembuatan senyawa barium lainnya: Ba(OH)2 berfungsi sebagai prekursor dalam produksi senyawa barium lainnya. Misalnya, digunakan untuk memproduksi barium karbonat (BaCO3) dan barium klorida (BaCl2).
  3. Pengolahan Air: Ba(OH)2 dapat digunakan dalam proses pengolahan air untuk menghilangkan kotoran dan ion tertentu dari air. Hal ini dapat berkontribusi terhadap pengendapan logam, seperti besi dan mangan, ketika hidroksidanya mengendap.
  4. Netralisasi Limbah Asam: Industri menghasilkan limbah asam selama berbagai proses. Ba(OH)2 dapat digunakan untuk menetralkan limbah asam tersebut sebelum dibuang, sehingga mencegah kerusakan lingkungan.
  5. Sintesis senyawa organik: Dalam sintesis organik, Ba(OH)2 dapat digunakan sebagai basa kuat dalam berbagai reaksi, seperti hidrolisis ester dan nitril.
  6. Katalisis: Dalam beberapa reaksi kimia, Ba(OH)2 dapat bertindak sebagai katalis, mempercepat laju reaksi tanpa dikonsumsi dalam proses.
  7. Bahan Tambahan Beton: Dalam industri konstruksi, sejumlah kecil Ba(OH)2 dapat digunakan sebagai bahan tambahan pada beton untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahannya.

Bacaan lebih lanjut

Apakah KOH (kalium hidroksida) termasuk basa kuat atau basa lemah?
Apakah NH3 (amonia) termasuk basa kuat atau basa lemah?
Apakah NaOH (natrium hidroksida) termasuk basa kuat atau basa lemah?
Apakah kalsium hidroksida [Ca(OH)2] merupakan basa kuat?
Apakah LiOH termasuk basa kuat?

Leave a Comment