Apakah selenium termasuk logam atau non-logam? (+3 fakta yang perlu diketahui)

Selenium adalah non-logam. Ia memiliki banyak kesamaan sifat dengan non-logam lainnya, seperti memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah serta membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Selenium Termasuk Logam atau Non-Logam?

  • Selenium termasuk nonlogam karena tidak memiliki sifat-sifat logam.
  • Selenium berbeda dari nonlogam lainnya dalam beberapa hal, termasuk penampilan fisik, aplikasi, toksisitas, dan sifat kimianya.
  • Selenium adalah bahan berharga dan serbaguna dengan banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti elektronik, pembuatan kaca, dan fotografi.

Penjelasan: Mengapa selenium termasuk nonlogam?

Selenium tergolong nonlogam karena tidak memiliki sifat-sifat logam.

Logam umumnya mempunyai penampilan yang mengkilat, merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, serta mudah dibentuk dan ulet.

Selenium, sebaliknya, merupakan non-logam yang memiliki penampilan kusam dan rapuh.

Selain itu, nonlogam umumnya memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih tinggi dibandingkan logam.

Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron ke dirinya sendiri dalam ikatan kovalen. Selenium memiliki nilai keelektronegatifan yang relatif tinggi, yang merupakan ciri lain yang mendukung klasifikasinya sebagai non-logam.

Oleh karena itu, berdasarkan sifat fisik dan kimianya, selenium tergolong nonlogam.

Sifat selenium yang mengklasifikasikannya sebagai nonlogam

Ada beberapa sifat selenium yang mengklasifikasikannya sebagai nonlogam:

  • Penampilan Kusam: Selenium adalah non-logam yang memiliki penampilan kusam atau keabu-abuan. Berbeda dengan logam yang umumnya mengkilat.
  • Rapuh: Selenium adalah bahan yang rapuh, artinya mudah pecah atau retak. Hal ini disebabkan susunan atom-atom dalam bahan tidak memungkinkan terjadinya deformasi dengan mudah.
  • Elektregatifitas tinggi: Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron ke dirinya sendiri dalam ikatan kovalen. Nonlogam umumnya memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih tinggi dibandingkan logam, tidak terkecuali selenium. Nilai elektronegativitasnya yang relatif tinggi merupakan ciri lain yang mendukung klasifikasinya sebagai nonlogam.

Secara keseluruhan, sifat-sifat ini menunjukkan bahwa selenium tidak menunjukkan ciri khas logam dan oleh karena itu diklasifikasikan sebagai non-logam.

Apa perbedaan selenium dengan nonlogam lainnya?

Selenium berbeda dengan non-logam lainnya dalam beberapa hal, antara lain:

  • Penampilan Fisik: Meskipun banyak non-logam berbentuk gas pada suhu kamar, selenium berbentuk padat. Selain itu, selenium memiliki penampilan khas keabu-abuan atau metalik yang membedakannya dari non-logam lainnya.
  • Aplikasi: Selenium memiliki sifat unik yang membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, termasuk elektronik, pembuatan kaca, dan fotografi. Sebaliknya, banyak nonlogam lain yang digunakan terutama karena reaktivitas kimianya.
  • Toksisitas: Selenium adalah salah satu dari sedikit logam non-logam yang beracun dalam dosis tinggi. Meskipun beberapa non-logam lainnya dapat berbahaya dalam bentuk tertentu (seperti menghirup sulfur dioksida), selenium memiliki potensi toksisitas yang unik.
  • Sifat Kimia: Selenium memiliki beberapa sifat kimia yang berbeda dari non-logam lainnya. Misalnya, ia dapat membentuk oksida asam dan basa serta menunjukkan fotokonduktivitas (artinya konduktivitas listriknya dapat berubah sebagai respons terhadap cahaya).

Perbedaan ini menyoroti sifat unik dan penerapan selenium dalam kategori bukan logam.

Bacaan lebih lanjut

Apakah brom termasuk logam atau non-logam?
Mengapa Krypton termasuk gas mulia?
Apakah Krypton termasuk logam atau non-logam?
Apakah rubidium termasuk logam?
Apakah strontium termasuk logam atau non-logam?

Leave a Comment