Tidak, CH3OH (metanol ) bukan merupakan elektrolit . Ketika metanol dilarutkan dalam air, ia tidak terdisosiasi menjadi ion-ion sehingga tidak menghantarkan listrik. Ia tetap dalam bentuk molekulnya sebagai molekul metanol individu dalam larutan.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Mengapa CH3OH (metanol) termasuk non-elektrolit?
CH3OH (metanol) bukan merupakan elektrolit karena tidak terdisosiasi menjadi ion ketika dilarutkan dalam air atau pelarut lainnya. Elektrolit adalah zat yang bila dilarutkan dalam suatu pelarut akan terurai menjadi kation (ion bermuatan positif) dan anion (ion bermuatan negatif) yang mampu menghantarkan arus listrik.
Kemampuan suatu zat untuk menghantarkan listrik dalam larutan bergantung pada kemampuannya untuk berdisosiasi menjadi ion-ion.
Senyawa ionik, seperti garam (misalnya NaCl) atau asam kuat (misalnya HCl), adalah contoh elektrolit kuat yang baik karena senyawa tersebut hampir terurai sempurna menjadi ion penyusunnya bila dilarutkan dalam air.
Sebaliknya, zat non-elektrolit, seperti CH3OH , tidak membentuk ion ketika dilarutkan.
Metanol adalah senyawa kovalen yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen yang disatukan oleh ikatan kovalen yang kuat.
Ketika metanol dilarutkan dalam air, molekulnya tetap utuh dan tidak terpecah menjadi partikel bermuatan. Oleh karena itu, ia tidak menghantarkan listrik dalam larutan.
Ringkasnya, CH3OH (metanol) termasuk non-elektrolit karena tidak terdisosiasi menjadi ion bila dilarutkan dalam air atau pelarut lain, dan sebagai senyawa kovalen tidak mempunyai sifat zat ionik yang membawa arus listrik bila dalam larutan.
Bacaan lebih lanjut
Mengapa HCl termasuk elektrolit kuat?
Mengapa NaOH termasuk elektrolit kuat?
Apakah NH3 (amonia) termasuk elektrolit kuat atau lemah?
Apakah HF merupakan elektrolit yang kuat?
Apakah etanol (C2H5OH) termasuk elektrolit?