Ya, logam alkali tanah bersifat reaktif. Mereka memiliki dua elektron valensi yang mudah hilang untuk membentuk ion positif. Mereka bereaksi kuat dengan air dan oksigen, dan reaktivitasnya meningkat seiring dengan bertambahnya golongan ke bawah.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Logam Alkali Tanah Reaktif?
- Logam alkali tanah bersifat reaktif karena kecenderungannya kehilangan kedua elektron valensinya untuk mencapai konfigurasi elektronik yang stabil.
- Reaktivitas logam alkali tanah meningkat seiring dengan penurunan golongan pada tabel periodik.
- Logam alkali (golongan 1) umumnya lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah (golongan 2) karena energi ionisasinya yang lebih rendah dan elektron valensi tunggalnya.
Mengapa logam alkali tanah bersifat reaktif?
Logam alkali tanah bersifat reaktif karena memiliki dua elektron valensi pada tingkat energi terluarnya, sehingga sangat rentan kehilangan elektron tersebut dan membentuk ion positif. Sifat ini mengakibatkan tingginya reaktivitas dengan unsur lain, terutama nonlogam, karena mudah mengalami reaksi kimia untuk memperoleh konfigurasi elektronik yang stabil.
Logam alkali tanah termasuk dalam golongan 2 tabel periodik dan mencakup unsur-unsur seperti berilium, magnesium, kalsium, strontium, barium, dan radium. Logam-logam ini mempunyai dua elektron valensi, yang berarti tingkat energi terluarnya tidak lengkap.
Unsur umumnya berusaha mencapai konfigurasi elektronik yang stabil dengan memperoleh atau kehilangan elektron. Logam alkali tanah cenderung kehilangan dua elektron valensinya untuk mencapai konfigurasi stabil seperti gas mulia sebelumnya.
Kecenderungan kehilangan elektron ini membuat logam alkali tanah menjadi sangat reaktif. Ketika logam alkali tanah bersentuhan dengan unsur lain, terutama nonlogam, logam alkali tanah dengan mudah mentransfer elektron valensinya, membentuk ion positif.
Reaktivitas ini terutama terlihat pada reaksinya dengan air dan oksigen, dimana mereka dapat mengalami reaksi yang cepat dan seringkali eksotermik, sehingga menghasilkan pembentukan senyawa seperti oksida dan hidroksida.
Secara keseluruhan, reaktivitas logam alkali tanah timbul dari konfigurasi elektroniknya dan kecenderungannya mencapai keadaan stabil dengan kehilangan elektron.
Apakah logam alkali tanah lebih atau kurang reaktif dibandingkan logam alkali?
Logam alkali umumnya lebih reaktif dibandingkan logam alkali tanah. Logam alkali, seperti litium, natrium, dan kalium, memiliki satu elektron valensi pada tingkat energi terluarnya, yang mudah dilepaskan dan membentuk ion positif. Energi ionisasi yang rendah dan reaktivitas yang tinggi membedakannya dari logam alkali tanah, yang memiliki dua elektron valensi dan menunjukkan reaktivitas yang lebih rendah.
Logam alkali, yang terdapat pada golongan 1 tabel periodik, sangat reaktif karena energi ionisasinya yang rendah. Mereka memiliki kecenderungan kuat untuk kehilangan elektron valensi tunggalnya dan membentuk kation yang stabil. Reaktivitas ini dibuktikan dengan reaksi kuatnya dengan air, oksigen, dan halogen.
Sebaliknya, logam alkali tanah kurang reaktif dibandingkan logam alkali. Meskipun logam alkali tanah masih memiliki reaktivitas karena dua elektron valensinya, energi ionisasi yang lebih tinggi dan jari-jari atom logam alkali tanah yang lebih kecil menghasilkan reaktivitas yang lebih kecil.
Kehadiran dua elektron valensi dalam logam alkali tanah memerlukan jumlah energi yang lebih tinggi untuk melepaskan elektron tersebut dibandingkan pada logam alkali. Energi ionisasi yang lebih tinggi dan peningkatan stabilitas dua elektron valensi berkontribusi terhadap berkurangnya reaktivitas logam alkali tanah.
Namun perlu diperhatikan bahwa logam alkali tanah masih tergolong reaktif, terutama jika dibandingkan dengan golongan unsur lain pada tabel periodik. Reaktivitasnya dimanifestasikan oleh berbagai reaksi kimia dan pembentukan senyawa seperti oksida, hidroksida, dan garam.
Tren reaktivitas logam alkali tanah
Reaktivitas logam alkali tanah umumnya meningkat seiring dengan penurunan golongan pada tabel periodik. Berilium (Be), unsur pertama dalam golongan logam alkali tanah, paling tidak reaktif, sedangkan radium (Ra), unsur terakhir, paling reaktif.
Semakin ke bawah golongannya, ukuran atom logam alkali tanah meningkat karena penambahan tingkat energi tambahan. Meningkatnya ukuran atom mengakibatkan melemahnya daya tarik antara inti bermuatan positif dan elektron valensi, sehingga menyebabkan energi ionisasi lebih rendah. Energi ionisasi yang lebih rendah ini memfasilitasi hilangnya elektron terluar, sehingga meningkatkan reaktivitas.
Dengan demikian, kombinasi ukuran atom yang lebih besar dan energi ionisasi yang lebih rendah seiring pergerakan ke bawah berkontribusi terhadap peningkatan reaktivitas logam alkali tanah. Kecenderungan ini terlihat pada reaksinya dengan air, oksigen, dan zat lain, dimana reaktivitas dan perilaku kimianya menjadi lebih jelas ketika seseorang berpindah dari berilium ke radium.
Bacaan lebih lanjut
Apakah klorin mudah terbakar?
Mengapa garam (NaCl) larut dalam air?
Apakah CH4 (metana) larut dalam air?
Mengapa gula (sukrosa) larut dalam air?
Apakah BaSO4 (barium sulfat) larut dalam air?