Apakah lioh termasuk basa kuat? (dan mengapa?)

Ya, litium hidroksida (LiOH) dianggap sebagai basa kuat. Ketika dilarutkan dalam air, ia terdisosiasi sempurna menjadi ion litium (Li+) dan ion hidroksida (OH-), menghasilkan konsentrasi ion hidroksida yang tinggi dalam larutan, menjadikannya basa kuat.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah LiOH Merupakan Basa Kuat?

  • LiOH dianggap basa kuat karena terdisosiasi sempurna menjadi ion litium dan ion hidroksida dalam air.
  • Tingginya derajat disosiasi LiOH disebabkan oleh kestabilan ion litium dan ion hidroksida dalam air.
  • LiOH memiliki berbagai aplikasi industri, termasuk ruang angkasa, pemurnian gas, baterai lithium-ion, AC dan pendingin, industri keramik, penyimpanan hidrogen, penangkapan dan penyerapan CO2, sintesis kimia, dan aplikasi medis.

Mengapa LiOH termasuk basa kuat?

Litium hidroksida (LiOH) dianggap sebagai basa kuat karena tingkat disosiasinya yang tinggi dalam air. Ketika dilarutkan dalam air, ia terdisosiasi sempurna menjadi ion litium (Li⁺) dan ion hidroksida (OH⁻).

Reaksinya dapat direpresentasikan sebagai berikut:

LiOH (s) → Li⁺ (aq) + OH⁻ (aq)

Kekuatan suatu basa ditentukan oleh derajat disosiasi dalam air, yang berkaitan dengan kestabilan ion-ion yang dihasilkan. Dalam kasus LiOH, ion litium dan ion hidroksida keduanya sangat stabil dalam larutan air .

Ukuran ion litium (Li⁺) yang kecil memungkinkan interaksi elektrostatis yang kuat antara Li⁺ dan molekul air, sehingga meningkatkan kelarutan dan stabilitasnya dalam air.

Selain itu, ion litium memiliki kepadatan muatan yang tinggi, artinya muatan positifnya terkonsentrasi dalam volume kecil, sehingga sangat menarik bagi ion hidroksida (OH⁻) yang bermuatan negatif.

Ion hidroksida (OH⁻) juga sangat stabil dalam air karena kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Interaksi kuat ini mencegah ion hidroksida bergabung kembali membentuk LiOH yang tidak terdisosiasi.

Secara keseluruhan, kelarutan dan stabilitas yang tinggi dari ion litium dan ion hidroksida dalam air menyebabkan tingkat disosiasi yang tinggi, menjadikan LiOH sebagai basa yang kuat. Ia dengan mudah melepaskan ion hidroksida, yang kemudian dapat berpartisipasi dalam reaksi kimia, seperti netralisasi asam dan pembentukan garam.

Apa perbedaan disosiasi LiOH dengan disosiasi basa lemah?

Berikut perbandingan disosiasi LiOH, basa kuat, dan basa lemah generik (misalnya NH3).

Penampilan LiOH (basa kuat) Amonia (basa lemah)
Derajat disosiasi Tinggi Lemah
Persamaan disosiasi LiOH(s) → Li⁺(aq) + OH⁻(aq) NH 3 (aq) + H 2 O(l) ⇌ NH 4 ⁺(aq) + OH⁻(aq)
Stabilitas ionik Tinggi Lemah
Pembentukan ion hidroksida Lagi Lebih sedikit
Kelarutan dalam air Sangat larut Larut
Daya konduksi Konduktivitas tinggi karena banyaknya ion Konduktivitas lebih rendah karena jumlah ion lebih sedikit
Pelatihan ikatan hidrogen Membatasi Penting
Reaksi dengan asam Sangat efektif Kurang efisien
pH larutan berair Alkali (dasar) Agak mendasar

Penerapan LiOH berdasarkan sifat dasarnya yang kuat

Karena sifat dasarnya yang kuat, litium hidroksida (LiOH) dapat diterapkan di berbagai industri dan proses. Beberapa aplikasi utama LiOH adalah:

  1. Industri Dirgantara: LiOH umumnya digunakan dalam industri dirgantara sebagai penyerap karbon dioksida di pesawat ruang angkasa dan kapal selam. Ini dapat secara efektif menghilangkan karbon dioksida dari udara dengan membentuk litium karbonat dan air.
  2. Pemurnian gas: LiOH digunakan dalam proses pemurnian gas untuk menghilangkan kotoran, seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), dari gas dan aliran udara.
  3. Sumber Logam Alkali: Sebagai sumber logam alkali, LiOH digunakan dalam sintesis kimia dan proses metalurgi.
  4. Baterai litium-ion: LiOH digunakan dalam produksi baterai litium-ion, teknologi baterai isi ulang yang populer. Ini digunakan dalam sintesis bahan katoda dan elektrolit.
  5. Pendingin udara dan pendingin: LiOH digunakan dalam sistem pendingin serapan sebagai bagian dari pasangan penyerap-refrigeran, khususnya dalam aplikasi suhu tinggi.
  6. Industri keramik: Dalam industri keramik, LiOH digunakan untuk mengontrol pH selama produksi keramik dan gelas.
  7. Penyimpanan hidrogen: LiOH telah diteliti sebagai bahan potensial untuk penyimpanan hidrogen karena dapat berikatan secara kimia dengan gas hidrogen.
  8. Penangkapan dan Penyerapan CO2: Dalam aplikasi lingkungan, LiOH telah diteliti sebagai penyerap potensial untuk menangkap emisi karbon dioksida dari proses industri dan pembangkit listrik.
  9. Sintesis kimia: LiOH digunakan sebagai reagen dalam berbagai reaksi kimia, terutama dalam sintesis senyawa litium.
  10. Aplikasi Medis: Dalam beberapa aplikasi medis, litium hidroksida dapat digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu, meskipun penggunaannya lebih sering dikaitkan dengan litium karbonat untuk gangguan kejiwaan.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun LiOH memiliki berbagai aplikasi industri, penting untuk menanganinya dengan hati-hati karena sifat basanya yang kuat, yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Selain itu, tindakan pencegahan keselamatan harus diikuti selama penanganan dan penyimpanannya.

Bacaan lebih lanjut

Mengapa asam perklorat termasuk elektrolit?
Apakah asam asetat merupakan elektrolit yang kuat?
Apakah HNO3 merupakan elektrolit yang kuat?
Mengapa NaCl (natrium klorida) merupakan elektrolit yang kuat?
Mengapa KCl termasuk elektrolit kuat?

Leave a Comment