Kelarutan merupakan suatu sifat fisika karena mengacu pada kemampuan suatu zat untuk larut dalam pelarut tertentu, tanpa mengalami perubahan atau reaksi kimia apa pun. Ini menggambarkan perilaku suatu zat pada tingkat molekuler tanpa mengubah komposisi kimianya.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Kelarutan Merupakan Sifat Fisika atau Kimia?
- Kelarutan merupakan suatu sifat fisika karena menggambarkan kemampuan suatu zat untuk larut dalam suatu pelarut tanpa mengalami perubahan kimia.
- Kelarutan bukanlah suatu sifat kimia karena tidak berarti adanya perubahan komposisi kimia atau identitas suatu zat.
- Kelarutan diukur dengan menentukan jumlah zat terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tertentu dalam kondisi tertentu menggunakan teknik seperti metode gravimetri, titrasi, konduktivitas, spektroskopi, atau labu kocok.
Mengapa kelarutan merupakan sifat fisik?
Kelarutan dianggap sebagai sifat fisik karena menggambarkan karakteristik suatu zat yang dapat diamati dan diukur tanpa mengubah komposisi kimia zat tersebut. Sifat fisik adalah sifat yang dapat ditentukan tanpa mengubah identitas kimia suatu zat atau melalui reaksi kimia .
Kelarutan mengacu pada kemampuan suatu zat, yang disebut zat terlarut, untuk larut dalam pelarut tertentu untuk membentukcampuran homogen yang disebut larutan. Sifat ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, tekanan dan sifat zat terlarut dan pelarut.
Berikut adalah beberapa poin penting yang menggambarkan mengapa kelarutan merupakan sifat fisik:
- Tidak ada reaksi kimia: Ketika suatu zat dilarutkan dalam pelarut , komposisi kimia zat terlarut atau pelarut tidak berubah. Molekul zat terlarut hanya terdispersi dalam pelarut dan dapat diperoleh kembali ke bentuk aslinya melalui penguapan atau cara fisik lainnya.
- Proses reversibel: Kelarutan adalah proses yang dapat dibalik. Jika kondisi berubah (misalnya suhu atau tekanan), zat terlarut dapat mengendap keluar dari larutan tanpa mengalami transformasi kimia.
- Dapat diukur tanpa mengubah zatnya: Kelarutan dapat ditentukan secara kuantitatif dengan mengukur jumlah zat terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tertentu pada kondisi tertentu. Pengukuran ini dapat dilakukan tanpa mengubah sifat zat terlarut atau pelarut.
- Tergantung pada interaksi fisik: Kelarutan terutama ditentukan oleh interaksi fisik, seperti gaya Van der Waals , interaksi dipol-dipol, dan ikatan hidrogen . Interaksi ini merupakan karakteristik zat yang terlibat dan tidak melibatkan ikatan kimia apa pun.
Singkatnya, kelarutan merupakan sifat fisik karena menyangkut perilaku zat ketika berinteraksi satu sama lain pada tingkat molekuler, tanpa menyebabkan perubahan struktur kimianya.
Mengapa kelarutan bukan merupakan sifat kimia?
Kelarutan bukanlah suatu sifat kimia karena tidak berarti adanya perubahan komposisi kimia atau identitas zat yang terlibat. Sifat kimia, sebaliknya, menggambarkan bagaimana suatu zat bereaksi dengan zat lain membentuk zat baru dengan komposisi kimia berbeda.
Kelarutan hanya menyangkut interaksi fisik antara zat terlarut dan pelarut, tanpa adanya perubahan struktur molekul atau sifat kimia zat.
Ketika suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut, molekul-molekulnya akan tersebar ke seluruh pelarut, membentuk campuran homogen. Namun proses pelarutan ini tidak melibatkan pemutusan atau pembentukan ikatan kimia antara zat terlarut dan pelarut.
Sifat kimia, di sisi lain, melibatkan transformasi materi melalui reaksi kimia. Sifat-sifat ini menggambarkan bagaimana suatu zat mengalami perubahan struktur molekul atau atomnya ketika bereaksi dengan zat lain.
Misalnya, sifat mudah terbakar, reaktivitas dengan asam, dan potensi oksidasi merupakan sifat kimia karena melibatkan perubahan ikatan kimia dan pembentukan zat baru.
Singkatnya, kelarutan dianggap sebagai sifat fisik karena berkaitan dengan perilaku zat tanpa adanya perubahan komposisi kimianya. Sifat kimia, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana suatu zat berinteraksi untuk membentuk zat baru dengan identitas kimia yang berbeda.
Bagaimana kelarutan diukur?
Kelarutan biasanya diukur dalam jumlah zat terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tertentu pada kondisi tertentu. Ada beberapa metode berbeda untuk menentukan kelarutan dan pilihan metode bergantung pada sifat zat terlarut, pelarut, dan peralatan yang tersedia.
Berikut adalah beberapa teknik umum yang digunakan untuk mengukur kelarutan:
- Metode gravimetri: mengukur kelarutan dengan menambahkan sejumlah zat terlarut ke dalam pelarut, mencapai kesetimbangan, menyaring, dan kemudian menimbang zat terlarut yang dipisahkan.
- Metode titrasi: Secara tidak langsung menentukan kelarutan dengan mentitrasi larutan jenuh dengan reagen standar untuk menghitung konsentrasi zat terlarut.
- Metode konduktivitas: mengukur konduktivitas listrik larutan untuk menentukan kelarutan senyawa ionik.
- Teknik spektroskopi: menggunakan spektroskopi, seperti UV-Vis, untuk mengukur penyerapan cahaya dan menghitung konsentrasi zat terlarut untuk penentuan kelarutan.
Penting untuk menjaga kondisi yang konstan dan terkendali (seperti suhu dan tekanan) selama pengukuran kelarutan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat direproduksi.
Selain itu, kelarutan suatu zat dapat sangat bervariasi tergantung pada perubahan suhu, tekanan, dan sifat zat terlarut dan pelarut. Oleh karena itu peneliti harus menentukan kondisi di mana pengukuran kelarutan dilakukan.
Bacaan lebih lanjut
Apakah massa jenis termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah massa termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah warna termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah sifat mudah terbakar merupakan sifat fisik atau kimia?
Apakah keuletan termasuk sifat fisik atau kimia?