Apakah kekerasan merupakan sifat intensif atau ekstensif? (dan mengapa?)

Kekerasan adalah properti intensif . Itu tidak bergantung pada ukuran atau kuantitas bahan yang diukur; itu adalah karakteristik dari zat itu sendiri. Apakah Anda memiliki sampel suatu material kecil atau besar, kekerasannya tetap sama.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Kekerasan Merupakan Sifat Intensif atau Ekstensif?

  • Kekerasan merupakan sifat intensif karena tetap konstan terlepas dari ukuran atau kuantitas material yang diukur.
  • Sifat intensif, seperti kekerasan, memberikan informasi tentang sifat dasar dan komposisi suatu zat.
  • Sifat ekstensif, seperti massa dan volume, bergantung pada jumlah materi yang ada dan berubah seiring dengan penggabungan atau pemisahan zat.

Mengapa kekerasan merupakan sifat intensif?

Kekerasan dianggap sebagai sifat intensif karena tidak bergantung pada kuantitas atau ukuran material yang diukur. Sifat intensif adalah sifat bawaan suatu zat yang tetap konstan berapapun jumlah atau massa bahan tersebut.

Ketika kita berbicara tentang kekerasan suatu material , yang kita maksud adalah ketahanannya terhadap deformasi atau goresan. Sifat ini ditentukan oleh struktur atom dan molekul material, ikatannya, dan susunan kristalnya.

Karena karakteristik ini tidak berubah seiring dengan jumlah material yang ada, kekerasannya tetap konstan terlepas dari ukuran atau bentuk sampel.

Misalnya, jika Anda memiliki sepotong kecil logam dan sepotong besar dari logam yang sama, keduanya akan memiliki nilai kekerasan yang sama. Hal ini karena kekerasan berkaitan dengan struktur internal dan komposisi material, yang tetap tidak berubah berapa pun jumlah material yang Anda miliki.

Sebaliknya, sifat ekstensif, seperti massa, volume, dan energi, bergantung pada jumlah materi yang ada. Sifat-sifat ini berubah ketika Anda mengubah ukuran atau kuantitas zat tersebut.

Sifat intensif, sebaliknya, lebih berguna ketika membandingkan dan mengkarakterisasi bahan, karena memberikan informasi tentang sifat dasar dan komposisi bahan.

Mengapa kekerasan bukan merupakan sifat ekstensif?

Kekerasan bukanlah suatu sifat yang luas karena tidak bergantung pada kuantitas atau jumlah bahan yang diukur. Sifat yang diperluas bersifat aditif dan berskala sesuai dengan ukuran atau jumlah zat, sedangkan sifat intensif tetap konstan terlepas dari ukuran atau kuantitas sampel.

Misalnya, jika kita memiliki dua balok dari bahan yang sama, yang satu bermassa 1 kilogram dan yang lainnya bermassa 2 kilogram, maka massanya bersifat diperpanjang. Jika kedua balok ini dijumlahkan, maka massa totalnya adalah 3 kilogram. Sifat yang diperluas bertambah atau berkurang saat kita menggabungkan atau membagi zat.

Namun jika kita mengukur kekerasan kedua balok tersebut, maka nilai kekerasan kedua balok tersebut akan sama, dengan asumsi keduanya terbuat dari bahan yang sama. Kekerasan tidak dipengaruhi oleh jumlah material yang ada. Oleh karena itu, kekerasan merupakan sifat intensif karena tetap konstan per unit material berapa pun jumlah keseluruhannya.

Bacaan lebih lanjut

Apakah HCl termasuk asam kuat atau asam lemah?
Apakah HNO3 (asam nitrat) termasuk asam kuat atau asam lemah?
Apakah H3PO4 (asam fosfat) termasuk asam kuat atau asam lemah?
Apakah asam asetat (CH3COOH) termasuk asam kuat atau asam lemah?
Apakah H2CO3 (asam karbonat) termasuk asam kuat atau asam lemah?

Leave a Comment