Mengapa helium termasuk gas mulia? (+3 hal yang perlu diketahui)

Helium termasuk gas langka karena kulit elektron terluarnya terisi penuh sehingga sangat stabil dan non-reaktif. Dengan kata lain, ia mempunyai kulit valensi penuh dengan dua elektron, sehingga kecenderungannya sangat rendah untuk membentuk ikatan kimia dengan atom lain.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Helium termasuk Gas Mulia?

  • Helium termasuk gas mulia karena memiliki kulit elektron terluar yang lengkap sehingga stabil dan non-reaktif.
  • Helium adalah gas mulia yang paling stabil karena ukuran atomnya yang kecil dan afinitas elektronnya yang rendah.
  • Meskipun sangat inert, helium dapat membentuk interaksi lemah dengan atom atau molekul lain dalam kondisi tertentu.
  • Sifat helium yang inert dan non-reaktif membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah, seperti pendinginan, pengelasan, deteksi kebocoran, kromatografi gas, balon, selam scuba. eksplorasi kelautan dan luar angkasa.

Penjelasan: Mengapa helium termasuk gas langka?

Helium termasuk gas mulia karena kulit elektron terluarnya terisi penuh oleh dua elektron, sehingga sangat stabil dan non-reaktif.

Atom suatu unsur cenderung memperoleh, kehilangan, atau berbagi elektron untuk mengisi kulit elektron terluarnya dan mencapai stabilitas.

Helium sudah memiliki kulit elektron terluar yang lengkap, sehingga tidak perlu membentuk ikatan kimia dengan atom lain untuk mencapai kestabilan. Hal ini membuat helium menjadi gas yang sangat tidak reaktif atau inert.

Dengan kata lain, elektron helium disusun sedemikian rupa sehingga atom puas dengan konfigurasinya dan tidak perlu berbagi atau bertukar elektron dengan atom lain agar lebih stabil.

Hal ini membuat helium sangat kecil kemungkinannya untuk bergabung dengan unsur lain untuk membentuk senyawa, itulah sebabnya helium dianggap sebagai gas langka.

Ringkasnya, helium termasuk gas langka yang tidak reaktif karena konfigurasi elektronnya sangat stabil, artinya helium tidak perlu membentuk ikatan kimia dengan atom lain agar menjadi lebih stabil.

Stabilitas helium dibandingkan dengan gas langka lainnya

Helium adalah unsur pertama dalam golongan gas mulia pada tabel periodik dan dikenal sebagai gas mulia yang paling stabil. Memang benar, ia mempunyai ukuran atom terkecil dan afinitas elektron terendah di antara gas mulia, menjadikannya sangat inert dan non-reaktif.

Gas mulia lainnya, seperti neon, argon, kripton, xenon, dan radon, juga memiliki konfigurasi elektronik yang stabil karena kulit elektron terluarnya seluruhnya.

Namun, ketika seseorang berpindah golongan dari helium ke radon, ukuran atom meningkat dan afinitas elektron menjadi lebih negatif.

Artinya, elektron terluar berada lebih jauh dari inti atom dan lebih mudah tertarik ke atom lain, sehingga gas mulia menjadi lebih reaktif.

Meskipun merupakan gas mulia yang paling stabil, helium tidak sepenuhnya lembam dan dapat membentuk interaksi lemah dengan atom atau molekul lain dalam kondisi tertentu.

Misalnya, ditemukan bahwa helium dapat membentuk gaya van der Waals yang lemah dengan atom atau molekul lain, yang merupakan gaya tarik menarik akibat fluktuasi kerapatan elektron.

Secara keseluruhan, helium adalah gas mulia yang paling stabil karena ukuran atomnya yang kecil dan afinitas elektron yang rendah, sehingga sangat inert dan non-reaktif.

Namun, ia tidak sepenuhnya lembam dan dapat membentuk interaksi lemah dengan atom atau molekul lain.

Kegunaan helium karena sifat inertnya

Sifat helium yang inert dan non-reaktif membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Beberapa kegunaan umum helium meliputi:

  1. Sebagai pendingin: Titik didih Helium yang rendah dan konduktivitas termal yang tinggi menjadikannya pendingin yang ideal untuk berbagai aplikasi industri, seperti reaktor nuklir dan mesin MRI.
  2. Dalam pengelasan: Helium sering digunakan dalam proses pengelasan karena memberikan atmosfer inert yang mencegah pembentukan oksida dan nitrida yang dapat melemahkan lasan.
  3. Dalam deteksi kebocoran: Helium merupakan molekul kecil yang dapat dengan mudah menembus kebocoran kecil, sehingga berguna untuk mendeteksi kebocoran di berbagai sistem seperti pendingin, AC, dan saluran pipa gas.
  4. Dalam kromatografi gas: Berat atom yang rendah dan kelembaman helium menjadikannya gas pembawa yang ideal untuk kromatografi gas, suatu teknik yang digunakan dalam kimia analitik untuk memisahkan dan menganalisis campuran bahan kimia yang kompleks.
  5. Dalam balon: Sifat helium yang berdensitas rendah dan tidak beracun membuatnya ideal untuk mengisi balon, kapal udara, dan kendaraan ringan lainnya.
  6. Dalam selam scuba: Helium terkadang digunakan sebagai komponen campuran pernafasan untuk selam scuba karena mengurangi risiko narkosis nitrogen dan penyakit dekompresi.
  7. Dalam eksplorasi luar angkasa: Helium digunakan sebagai pendingin pada teleskop luar angkasa dan instrumen lain yang beroperasi pada suhu sangat rendah.

Secara keseluruhan, sifat helium yang inert dan non-reaktif menjadikannya sumber daya berharga dalam berbagai aplikasi penting.

Bacaan lebih lanjut

Apakah helium termasuk logam?
Apakah helium diatomik?
Apakah litium termasuk logam atau non-logam?
Mengapa boron termasuk metaloid?
Apakah hidrogen termasuk gas mulia?

Leave a Comment