Tidak, etanol (C2H5OH) bukan merupakan elektrolit . Elektrolit adalah zat yang terurai menjadi ion ketika dilarutkan dalam air, sehingga dapat menghantarkan listrik. Etanol tidak terdisosiasi menjadi ion-ion dalam air, sehingga tidak menghantarkan listrik dan tidak tergolong elektrolit.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Mengapa etanol (C2H5OH) termasuk non-elektrolit?
Etanol (C2H5OH) dianggap non-elektrolit karena tidak terdisosiasi menjadi ion ketika dilarutkan dalam air atau pelarut lainnya.
Elektrolit adalah zat yang bila dilarutkan dalam pelarut akan terurai menjadi ion-ion yang merupakan partikel bermuatan. Ion-ion ini mampu menghantarkan listrik dalam larutan.
Dalam kasus etanol, ia ada sebagai molekul kovalen yang struktur molekulnya dipertahankan oleh ikatan kovalen . Ketika dilarutkan dalam air atau pelarut lain, molekul etanol tetap utuh dan tidak terpecah menjadi ion.
Akibatnya, tidak ada ion bebas yang tersedia untuk menghantarkan listrik dalam larutan, sehingga etanol menjadi non-elektrolit.
Di sisi lain, senyawa ionik seperti natrium klorida (NaCl) mudah terdisosiasi menjadi ion natrium positif (Na+) dan ion klorida negatif (Cl-) ketika dilarutkan dalam air dan oleh karena itu dianggap sebagai elektrolit kuat.
Asam dan basa kuat juga hampir seluruhnya terdisosiasi menjadi ion-ion dalam larutan, menjadikannya elektrolit kuat juga.
Penting untuk dicatat bahwa ada juga elektrolit lemah, yang sebagian terdisosiasi menjadi ion ketika dilarutkan. Etanol termasuk dalam kategori non-elektrolit, di mana tidak terjadi disosiasi menjadi ion.
Bacaan lebih lanjut
Apakah volume termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah kelenturan termasuk sifat fisik atau kimia?
Apakah kekerasan termasuk sifat fisik atau kimia?
Apakah konduktivitas termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah reaktivitas termasuk sifat fisika atau kimia?