Tidak, belerang bukanlah logam . Belerang adalah non-logam . Ia tidak memiliki karakteristik khas logam seperti konduktivitas listrik yang tinggi, kelenturan dan kilau. Sebaliknya, belerang bersifat rapuh, memiliki konduktivitas listrik yang rendah, dan menunjukkan sifat non-logam, seperti konduktor panas dan listrik yang buruk.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Belerang Merupakan Logam?
- Belerang termasuk bukan logam karena memiliki sifat yang berbeda dengan logam, seperti titik leleh dan titik didih yang rendah, konduktivitas listrik yang buruk, dan kecenderungan untuk memperoleh elektron.
- Belerang dapat membentuk ikatan kovalen dengan non-logam atau metaloid lainnya melalui penggunaan bersama elektron.
- Belerang memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari non-logam lainnya, seperti warna kuningnya yang khas, alotrop, baunya, serta kepentingan industri dan biologisnya.
Mengapa belerang termasuk nonlogam?
Belerang tergolong nonlogam karena sifat fisik dan kimianya. Nonlogam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah, merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk, dan cenderung membentuk ion negatif ketika mengalami reaksi kimia. Belerang memiliki ciri-ciri yang mengklasifikasikannya dalam kategori nonlogam.
Secara fisik , belerang berbentuk padatan berwarna kuning dan rapuh pada suhu kamar. Ia memiliki titik leleh yang relatif rendah yaitu 115,21 derajat Celsius (239,38 derajat Fahrenheit) dan titik didih 444,6 derajat Celsius (832,3 derajat Fahrenheit). Titik leleh dan titik didih yang rendah ini umum terjadi pada nonlogam karena tidak memiliki ikatan logam yang kuat yang menyatukan atom-atom logam, sehingga gaya antarmolekulnya lebih lemah.
Secara kimia , belerang cenderung memperoleh elektron ketika bereaksi dengan unsur lain. Ia memiliki enam elektron valensi pada tingkat energi terluarnya, dua elektron lebih sedikit untuk mencapai konfigurasi elektronik gas mulia yang stabil. Dengan memperoleh dua elektron, belerang dapat mencapai konfigurasi yang stabil, mirip dengan gas mulia argon. Kecenderungan untuk memperoleh elektron dan membentuk ion negatif merupakan ciri umum non-logam.
Selain itu, belerang merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Nonlogam umumnya tidak memiliki elektron bebas yang bertanggung jawab untuk menghantarkan panas dan listrik pada logam. Sebaliknya, elektron-elektron nonlogam terikat lebih erat pada atomnya masing-masing, sehingga sulit untuk memindahkan dan mengangkut muatan.
Secara keseluruhan, berdasarkan sifat fisik, perilaku kimia, dan konduktivitas listriknya, belerang menunjukkan ciri khas bukan logam. Sifat-sifat ini membedakannya dengan logam yang memiliki titik leleh dan titik didih tinggi, merupakan konduktor panas dan listrik yang baik, dan cenderung membentuk ion positif dalam reaksi kimia.
Sifat belerang bukan logam
Berikut adalah beberapa sifat non-logam utama yang ditunjukkan oleh belerang.
- Titik leleh dan titik didih rendah: Belerang memiliki titik leleh yang relatif rendah yaitu 115,21°C (239,38°F) dan titik didih 444,6°C (832,3°F). Hal ini umum terjadi pada nonlogam, karena tidak memiliki ikatan logam yang kuat, sehingga gaya antarmolekulnya lebih lemah sehingga memerlukan lebih sedikit energi untuk memecah dan bertransisi dari satu keadaan ke keadaan lainnya.
- Bentuk padat rapuh: Belerang berbentuk padatan rapuh pada suhu kamar. Nonlogam cenderung memiliki struktur dengan ikatan kovalen atau molekuler, sehingga mengakibatkan kurangnya jaringan logam luas yang ditemukan pada logam. Susunan molekul ini berkontribusi terhadap kerapuhan yang diamati pada non-logam seperti belerang.
- Konduktivitas listrik yang buruk: Belerang adalah konduktor listrik yang buruk. Nonlogam kekurangan elektron bebas yang memungkinkan aliran elektron efisien. Dalam belerang, elektron yang terikat erat tidak tersedia untuk bergerak dan membawa muatan listrik.
- Konduktivitas termal yang buruk: Belerang memiliki konduktivitas termal yang rendah. Nonlogam umumnya kekurangan elektron terdelokalisasi yang ditemukan pada logam, yang bertanggung jawab atas perpindahan panas yang efisien. Akibatnya, belerang tidak dapat menghantarkan dan memindahkan panas secara efisien.
- Kecenderungan memperoleh elektron: Belerang memiliki enam elektron valensi pada tingkat energi terluarnya dan cenderung memperoleh elektron selama reaksi kimia. Karakteristik ini umumnya diamati pada nonlogam, yang berupaya mencapai konfigurasi elektron stabil serupa dengan gas mulia dengan memperoleh elektron tambahan.
- Pembentukan ion negatif: Ketika belerang bereaksi, biasanya membentuk ion negatif. Dengan memperoleh elektron, belerang dapat mencapai konfigurasi elektronik yang stabil, yang merupakan karakteristik lain yang umumnya dikaitkan dengan nonlogam.
Sifat-sifat ini secara kolektif mengklasifikasikan belerang sebagai bukan logam karena ia menunjukkan karakteristik yang berbeda dari logam.
Bisakah belerang membentuk ikatan logam dengan unsur lain?
Tidak, belerang umumnya tidak membentuk ikatan logam dengan unsur lain. Ikatan logam terjadi ketika atom logam berbagi elektron valensinya dalam “lautan” elektron yang terdelokalisasi, sehingga menciptakan struktur seperti kisi. Pembagian elektron ini memungkinkan logam memiliki konduktivitas termal dan listrik yang tinggi, serta kelenturan dan keuletan.
Sulfur, sebaliknya, adalah non-logam dan tidak memiliki sifat yang diperlukan untuk ikatan logam. Nonlogam cenderung membentuk ikatan kovalen, di mana atom berbagi elektron untuk mencapai konfigurasi elektronik yang stabil.
Belerang umumnya membentuk ikatan kovalen dengan non-logam atau metaloid lainnya melalui berbagi elektron. Hal ini menghasilkan pembentukan molekul atau senyawa daripada struktur jaringan yang diperluas yang merupakan karakteristik ikatan logam.
Jadi, meskipun belerang dapat membentuk ikatan kimia dengan unsur lain, ikatan ini biasanya bersifat kovalen, bukan logam.
Apa perbedaan belerang dengan nonlogam lainnya?
Belerang memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan nonlogam lainnya. Berikut beberapa perbedaan belerang dengan unsur nonlogam lainnya:
- Penampilan: Belerang dikenal dengan warna kuningnya yang khas dan sering kali muncul dalam bentuk unsurnya sebagai padatan kuning cerah. Hal ini secara visual membedakannya dari banyak non-logam lainnya yang memiliki warna bervariasi atau mungkin tidak berwarna.
- Alotrop: Belerang memiliki banyak alotrop, artinya belerang dapat ada dalam berbagai bentuk dengan struktur molekul berbeda. Alotrop yang paling umum adalah S8, di mana delapan atom belerang tersusun dalam struktur berbentuk cincin. Kemampuan untuk membentuk struktur molekul berbeda membedakan belerang dari nonlogam lain yang mungkin memiliki alotrop lebih sedikit atau menunjukkan jenis susunan molekul berbeda.
- Bau: Belerang terkenal dengan baunya yang khas, sering digambarkan menyerupai telur busuk. Bau ini disebabkan adanya hidrogen sulfida (H 2 S), senyawa yang dibentuk oleh belerang. Baunya yang khas membedakan belerang dari segi persepsi sensorik dibandingkan dengan nonlogam lainnya.
- Penggunaan industri: Belerang memiliki aplikasi industri yang penting. Ini digunakan dalam produksi asam sulfat, salah satu bahan kimia industri yang paling banyak digunakan. Belerang juga digunakan dalam produksi berbagai bahan kimia, pupuk dan proses vulkanisasi karet. Kepentingan industri ini membedakan belerang dari beberapa nonlogam lain yang mungkin tidak memiliki aplikasi industri yang luas.
- Kepentingan biologis: Belerang merupakan elemen penting bagi organisme hidup. Ini adalah komponen dari beberapa asam amino, yang merupakan bahan pembangun protein. Belerang juga terlibat dalam struktur dan fungsi enzim dan vitamin. Kepentingan biologis ini membedakan belerang dari non-logam lain yang mungkin tidak berperan penting dalam proses biologis.
Bacaan lebih lanjut
Apakah aluminium termasuk logam transisi?
Apakah aluminium termasuk logam, nonlogam, atau metaloid?
Apakah timbal termasuk logam transisi?
Apakah seng termasuk logam transisi?
Apakah tembaga termasuk logam transisi?