Apakah sublimasi bersifat endoterm atau eksotermik? (dan mengapa?)

Sublimasi adalah proses endotermik . Dibutuhkan penyerapan energi panas dari lingkungan agar suatu zat dapat berpindah langsung dari fase padat ke fase gas, melewati fase cair. Penyerapan energi panas ini diperlukan untuk memecah gaya antarmolekul yang menyatukan struktur padat dan memungkinkan transisi ke keadaan gas.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Sublimasi Endotermik atau Eksotermik?

  • Sublimasi merupakan proses endotermik yang memerlukan penyerapan energi panas.
  • Energi panas diperlukan untuk memutus gaya antarmolekul dan meningkatkan energi kinetik partikel.
  • Sublimasi menyerap panas dari lingkungan, sehingga menimbulkan efek pendinginan dan penurunan suhu.

Mengapa sublimasi merupakan proses endotermik?

Sublimasi merupakan proses endotermik karena memerlukan penyerapan energi dalam bentuk panas. Proses endotermik menyerap panas dari lingkungannya, sedangkan proses eksotermik melepaskan panas ke lingkungannya.

Pada sublimasi, suatu zat berpindah langsung dari fasa padat ke fasa gas tanpa melalui fasa cair. Proses ini memerlukan pemutusan gaya atau ikatan antarmolekul dalam padatan, yang memerlukan masukan energi.

Energi diperlukan untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar partikel padatan dan mengubahnya menjadi gas.

Dengan memberikan energi panas pada zat padat, energi panas meningkatkan energi kinetik partikel, memungkinkan partikel tersebut mengatasi gaya antarmolekul yang menyatukannya dalam fase padat.

Hasilnya, partikel menjadi lebih energik dan bergerak bebas sebagai gas. Penyerapan energi panas dari lingkungan membuat prosesnya menjadi endotermik.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua perubahan fasa melibatkan transfer energi yang sama. Misalnya, peleburan zat padat menjadi cairan atau penguapan cairan menjadi gas juga merupakan proses endotermik karena memerlukan masukan energi.

Sebaliknya, proses seperti kondensasi (gas menjadi cair) dan pembekuan (cair menjadi padat) merupakan proses eksotermik karena melepaskan energi panas ke lingkungan.

Mengapa sublimasi bukan merupakan proses eksotermik?

Sublimasi bukanlah proses eksotermik karena tidak melepaskan panas ke lingkungan. Sebaliknya, ia memerlukan penyerapan energi panas untuk memutus gaya antarmolekul dan mengubah zat padat langsung menjadi gas.

Selama sublimasi, molekul padat memperoleh energi yang cukup untuk mengatasi gaya tarik menarik yang menyatukannya dan berubah menjadi gas. Hal ini memerlukan masukan energi panas untuk memutus ikatan antarmolekul dan meningkatkan energi kinetik partikel.

Berbeda dengan proses eksotermik yang melepaskan energi, sublimasi menyerap panas dari lingkungan untuk memfasilitasi perubahan fasa.

Selama sublimasi, partikel padat menyerap energi dari lingkungannya, menyebabkan suhu lingkungan menurun.

Efek pendinginan ini diamati ketika zat seperti es kering (karbon dioksida padat) atau kapur barus ( naftalena ) menyublim. Ketika panas diserap, lingkungan kehilangan energi, sehingga menyebabkan penurunan suhu.

Secara keseluruhan, sublimasi adalah proses endotermik karena memerlukan masukan energi panas untuk memecah gaya antarmolekul dan mengubah zat padat langsung menjadi gas, daripada melepaskan panas ke lingkungan.

Bacaan lebih lanjut

Apakah sublimasi termasuk perubahan fisika atau kimia?
Apakah volume termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah kelenturan termasuk sifat fisik atau kimia?
Apakah kekerasan termasuk sifat fisik atau kimia?
Apakah konduktivitas termasuk sifat fisika atau kimia?

Leave a Comment