Apakah pencairan es bersifat endoterm atau eksotermik? (dan mengapa?)

Pencairan es merupakan proses endotermik . Energi harus diserap dalam bentuk panas untuk memutus ikatan hidrogen yang menyatukan molekul air. Energi ini diambil dari lingkungan sekitar sehingga menyebabkan penurunan suhu.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Pencairan Es bersifat Endotermik atau Eksotermik?

  • Pencairan es merupakan proses endotermik karena memerlukan penyerapan energi panas untuk memecah gaya antarmolekul yang menyatukan es.
  • Energi panas digunakan untuk mengatasi gaya-gaya ini dan mengubah es padat menjadi air cair.
  • Energi panas yang diserap digunakan untuk memutus ikatan antar molekul air, bukan untuk meningkatkan suhu zat.

Mengapa pencairan es merupakan proses endotermik?

Pencairan es merupakan proses endotermik karena memerlukan penyerapan energi panas dari lingkungan untuk mengatasi gaya tarik menarik antar molekul air dan memecah struktur kisi padat es.

Dalam benda padat, seperti es, molekul-molekul air tersusun dalam pola yang teratur dan teratur, disatukan oleh gaya antarmolekul. Gaya tarik-menarik antara molekul air dalam es relatif kuat, sehingga molekul-molekul tersebut tetap berada pada posisi tetap dan mempertahankan keadaan padatnya.

Ketika panas diterapkan pada es, energinya diserap oleh molekul air. Peningkatan energi ini menyebabkan molekul bergetar lebih kuat, melemahkan gaya antarmolekul yang menyatukan struktur padat. Akibatnya, es mulai mencair dan berubah menjadi cair.

Energi panas yang diserap selama proses ini digunakan untuk mengatasi gaya antarmolekul, bukan untuk meningkatkan energi kinetik atau suhu zat.

Inilah sebabnya mengapa suhu tetap konstan selama perubahan fasa dari padat menjadi cair, bahkan jika ditambahkan panas. Energi panas yang diserap digunakan untuk memutus ikatan antar molekul air dan mengubah es padat menjadi air cair.

Karena proses fusi memerlukan masukan energi panas dari lingkungan, maka proses ini dianggap sebagai proses endotermik. Istilah “endotermik” berarti “menyerap panas” dan pencairan es adalah contoh dari proses tersebut.

Mengapa pencairan es bukan merupakan proses eksotermik?

Pencairan es bukanlah proses eksotermik karena tidak melepaskan energi panas ke lingkungan. Sebaliknya, dibutuhkan masukan energi panas dari lingkungan untuk mengatasi gaya yang menahan es dan mengubahnya menjadi cair.

Ketika es mencair, ia mengalami perubahan fasa, dari padat menjadi cair. Selama proses ini, energi yang disuplai ke es digunakan untuk memecah gaya antarmolekul yang menyatukan jaringan padat.

Energi diserap oleh es dalam bentuk panas laten , yang diperlukan untuk transisi. Akibatnya, lingkungan tidak menerima energi panas berlebih dan prosesnya dianggap endotermik.

Dalam proses eksotermik, energi dilepaskan ke lingkungan. Hal ini terjadi ketika suatu zat mengalami perubahan fasa dalam arah yang berlawanan, seperti ketika uap air mengembun membentuk air cair atau ketika air cair membeku membentuk es.

Dalam kedua kasus tersebut, energi dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas. Namun, ketika es mencair, energi panas diperlukan dan tidak dilepaskan, menjadikannya proses endotermik.

Bacaan lebih lanjut

Apakah sublimasi bersifat endoterm atau eksoterm?
Apakah besi cor bersifat endotermik atau eksotermik?
Apakah pembekuan bersifat eksoterm atau endoterm?
Apakah titik leleh termasuk sifat fisika atau kimia?
Apakah kilau merupakan sifat fisik atau kimia?

Leave a Comment