Oksigen adalah molekul diatomik. Pada suhu dan tekanan standar (STP), oksigen ada sebagai gas yang terdiri dari molekul diatomik, masing-masing terdiri dari dua atom oksigen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen . Rumus kimia molekul oksigen diatomik ini adalah O 2 .
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Mengapa oksigen bersifat diatomik?
- Oksigen adalah molekul STP diatomik , terdiri dari dua atom oksigen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen.
- Oksigen bersifat diatomik karena paling stabil ketika terikat dengan atom oksigen lain, sehingga memungkinkan kedua atom melengkapi kulit terluarnya dan membentuk molekul yang stabil.
- Oksigen monatomik ada tetapi relatif tidak stabil dan reaktif, cenderung bereaksi cepat dengan molekul lain, dan umumnya tidak ditemukan dalam jumlah banyak di alam.
Penjelasan: Mengapa oksigen termasuk molekul diatomik?
Oksigen merupakan molekul diatomik karena paling stabil ketika berada dalam bentuk dua atom yang terikat bersama dalam sebuah molekul, bukan sebagai atom individu.
Oksigen merupakan unsur yang sangat reaktif dan mempunyai kecenderungan kuat untuk membentuk ikatan kimia dengan unsur lain. Setiap atom oksigen memiliki enam elektron valensi pada kulit terluarnya, yang berarti ia memerlukan dua elektron lagi untuk mengisi kulit terluarnya dan menjadi stabil.
Dengan berbagi dua elektron dengan atom oksigen lain, kedua atom tersebut dapat melengkapi kulit terluarnya dan membentuk molekul yang stabil.
Ikatan OO dalam oksigen adalah ikatan rangkap, artinya dua pasang elektron digunakan bersama antara dua atom. Hasilnya adalah molekul O2 yang stabil, yang merupakan bentuk oksigen yang paling umum ditemukan di atmosfer bumi.
Oleh karena itu, oksigen merupakan molekul diatomik karena molekul O2 lebih stabil daripada atom oksigen individu, dan ikatan rangkap antara dua atom yang terisi memungkinkan keduanya mencapai konfigurasi stabil dengan kulit terluar.
Ya, oksigen monatomik (O) ada, namun relatif tidak stabil dan reaktif. Oksigen monatomik adalah zat antara dalam beberapa reaksi kimia yang melibatkan oksigen, dan juga diproduksi dalam beberapa proses suhu tinggi seperti pembakaran dan radiasi energi tinggi.
Oksigen monatomik dapat dihasilkan di laboratorium dengan berbagai metode, misalnya dengan memisahkan molekul O2 menggunakan radiasi ultraviolet atau pelepasan listrik. Namun, oksigen monoatomik sangat reaktif dan cenderung bereaksi cepat dengan molekul lain membentuk senyawa yang lebih stabil.
Misalnya, ketika oksigen monoatomik bersentuhan dengan uap air, ia dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida (H2O2), yang merupakan senyawa stabil.
Di alam, oksigen monoatomik biasanya tidak ditemukan dalam jumlah banyak karena bereaksi cepat dengan molekul lain membentuk senyawa yang lebih stabil.
Namun, ia merupakan perantara penting dalam banyak proses atmosfer, seperti produksi ozon di atmosfer bumi dan penguraian polutan seperti nitrogen oksida.
Atom oksigen berikatan membentuk molekul diatomik dengan berbagi dua elektron melalui ikatan rangkap kovalen. Setiap atom oksigen memiliki enam elektron valensi pada kulit terluarnya dan memerlukan dua elektron tambahan untuk mengisi kulit terluarnya dan menjadi stabil.
Ketika dua atom oksigen bersatu, mereka dapat berbagi dua elektron, yang menciptakan ikatan rangkap di antara keduanya. Ikatan rangkap ini memungkinkan dua atom oksigen mencapai konfigurasi elektronik yang stabil, dengan delapan elektron di kulit terluarnya, mirip dengan neon, suatu gas mulia.
Daya tarik antara inti bermuatan positif dari dua atom oksigen dan elektron bermuatan negatif yang digunakan bersama dalam ikatan menyatukan kedua atom dalam molekul O2.
Proses ini menghasilkan pembentukan molekul oksigen diatomik yang stabil, yang merupakan bentuk oksigen paling umum ditemukan di atmosfer.
Apakah belerang diatomik?
Mengapa yodium bersifat diatomik?
Mengapa klorin bersifat diatomik?
Apakah nitrogen termasuk senyawa?
Apakah oksigen termasuk senyawa?