Apakah litium padat, cair atau gas? (+ 3 hal lain yang perlu diketahui)

Litium berbentuk padat pada suhu kamar standar dan tekanan atmosfer. Ini adalah logam lunak, berwarna putih keperakan, sangat reaktif dan mudah terbakar, serta kepadatannya rendah. Pada suhu tinggi, litium dapat meleleh dan menjadi cair.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Apakah Litium itu Padat, Cair, atau Gas?

  • Litium berbentuk padat pada suhu kamar karena titik lelehnya yang tinggi dan ikatan logam yang kuat.
  • Litium dapat berbentuk cair jika dipanaskan melebihi titik lelehnya.
  • Litium padat dan cair memiliki susunan molekul, sifat fisik, reaktivitas , dan titik leleh/titik didih yang berbeda.
  • Litium cair sangat reaktif dan harus ditangani dengan sangat hati-hati.

Mengapa litium berbentuk padat pada suhu kamar?

Litium berbentuk padat pada suhu kamar karena memiliki titik leleh yang relatif tinggi yaitu 180,5°C (356,9°F) dan titik didih rendah yaitu 1.342°C (2.448°F). Artinya pada suhu kamar (sekitar 25°C atau 77°F), litium tetap berwujud padat.

Titik leleh litium yang tinggi disebabkan oleh ikatan logamnya yang kuat. Atom litium memiliki satu elektron valensi, yang mudah hilang membentuk ion bermuatan positif. Ketika banyak atom litium berkumpul, mereka membentuk struktur jaringan di mana ion-ion bermuatan positif disatukan oleh lautan elektron yang terdelokalisasi. Ikatan logam ini kuat dan memerlukan sejumlah besar energi untuk memutuskannya, sehingga menghasilkan titik leleh yang tinggi.

Selain itu, litium memiliki jari-jari atom dan berat atom yang rendah, yang berkontribusi terhadap keadaan padatnya pada suhu kamar. Atom dengan jari-jari yang lebih kecil cenderung memiliki ikatan yang lebih kuat karena daya tarik elektrostatisnya yang meningkat, sedangkan berat atom yang lebih rendah mengakibatkan gaya Van der Waals antar atom menjadi lebih lemah, sehingga dapat menyebabkan pencairan. Gabungan semua faktor ini membantu menjelaskan mengapa litium berbentuk padat pada suhu kamar.

Apakah litium ada dalam wujud cair?

Ya, litium bisa ada dalam keadaan cair. Litium memiliki titik leleh 180,5°C (356,9°F) dan titik didih 1,342°C (2,448°F), sehingga jika dipanaskan melebihi titik lelehnya, ia akan meleleh dan menjadi cair. Begitu pula jika dipanaskan melebihi titik didihnya maka akan menguap dan menjadi gas.

Faktanya, litium umumnya digunakan dalam bentuk cair dalam beberapa aplikasi industri dan ilmiah. Misalnya, ia digunakan sebagai pendingin di beberapa reaktor nuklir karena konduktivitas termalnya yang tinggi dan penampang penangkapan neutron yang rendah.

Litium juga digunakan sebagai komponen pada jenis baterai tertentu, seperti baterai litium-ion, yang mengandalkan pergerakan ion litium antara katoda dan anoda untuk menghasilkan energi listrik.

Namun, litium cair murni tidak umum ditemui di luar aplikasi khusus ini, karena sangat reaktif dan dapat bereaksi hebat dengan udara atau air.

Apa perbedaan litium padat dengan litium cair?

Litium padat dan litium cair memiliki beberapa perbedaan utama:

Bacaan lebih lanjut

Apakah magnesium berbentuk padat, cair atau gas?
Apakah nitrogen itu padat, cair, atau gas?
Apakah neon itu padat, cair, atau gas?
Apakah karbon termasuk logam, nonlogam, atau metaloid?
Apakah nitrogen termasuk logam atau non-logam?

Leave a Comment