1-Oktanol adalah cairan tidak berwarna dengan bau bunga. Ini digunakan dalam produksi berbagai bahan kimia, seperti perasa, parfum dan obat-obatan.
Nama IUPAC | Oktan-1-ol |
Formula molekul | C8H18O |
nomor CAS | 111-87-5 |
Sinonim | Oktil alkohol, kapril alkohol, n-oktanol, kapril alkohol |
Di ChI | InciChI=1S/C8H18O/c1-2-3-4-5-6-7-8-9/h9H,2-8H2,1H3 |
Sifat 1-oktanol
Formula 1-oktanol
Rumus 1-oktanol adalah C8H18O. Ini terdiri dari delapan atom karbon, delapan belas atom hidrogen dan satu atom oksigen. Susunan atom-atom ini dalam molekul menentukan sifat kimia 1-oktanol.
Massa Molar 1-Oktanol
Massa molar oktil alkohol dihitung dengan menjumlahkan massa atom atom penyusunnya. Dalam hal ini, massa molar ditentukan kira-kira 130,23 gram per mol (g/mol). Ini adalah nilai penting yang digunakan dalam berbagai perhitungan dan konversi kimia.
Titik didih 1-oktanol
Oktil alkohol memiliki titik didih sekitar 195 derajat Celsius (383 derajat Fahrenheit). Artinya ketika suhu mencapai atau melebihi nilai tersebut, oktil alkohol akan mengalami perubahan fasa dari cair menjadi gas. Titik didih merupakan karakteristik penting yang digunakan untuk menentukan volatilitas suatu zat.
Titik Leleh 1-Oktanol
Titik leleh oktil alkohol kira-kira -16 derajat Celsius (3 derajat Fahrenheit). Suhu ini mewakili titik di mana bentuk padat oktil alkohol mulai meleleh dan berubah menjadi cairan. Titik leleh memberikan gambaran tentang keadaan fisik suatu zat dan perilakunya selama proses pemanasan atau pendinginan.
Massa jenis 1-oktanol g/mL
Massa jenis oktil alkohol kira-kira 0,83 gram per mililiter (g/mL). Kepadatan adalah ukuran jumlah massa yang terkandung dalam volume tertentu. Dalam kasus oktil alkohol, nilai ini menunjukkan kepadatannya lebih kecil dibandingkan air, karena air memiliki kepadatan 1 g/mL.
Berat Molekul 1-Oktanol
Berat molekul oktil alkohol, dihitung dengan menjumlahkan berat atom unsur penyusunnya, adalah sekitar 130,23 g/mol. Ini adalah parameter penting dalam berbagai perhitungan kimia, termasuk stoikiometri, konsentrasi molar, dan menentukan hasil reaksi.
Struktur 1-oktanol
Struktur oktil alkohol terdiri dari rantai hidrokarbon dengan delapan atom karbon (gugus oktil) dan gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada salah satu ujungnya. Susunan ini memberikan sifat khas dan reaktivitas pada oktil alkohol, sehingga berguna dalam berbagai aplikasi.
Kelarutan 1-oktanol
Oktil alkohol cukup larut dalam air. Ia menunjukkan karakteristik hidrofobik karena rantai hidrokarbonnya yang panjang, yang membuatnya lebih larut dalam pelarut organik. Perilaku kelarutan ini penting ketika mempertimbangkan penerapannya dalam proses ekstraksi dan sebagai pelarut di berbagai industri.
Penampilan | Cairan tidak berwarna |
Berat jenis | 0,824 – 0,828 gram/mL |
Warna | T/A |
Bau | Bunga |
Masa molar | 130,23 g/mol |
Kepadatan | 0,83g/ml |
Titik fusi | -16°C (-3°F) |
Titik didih | 195°C (383°F) |
Titik kilat | 86°C (187°F) |
Kelarutan dalam air | Cukup larut |
Kelarutan | Larut dalam pelarut organik seperti eter, etanol dan benzena |
Tekanan uap | 0,9 mmHg pada 25°C |
Kepadatan uap | 4,5 (udara = 1) |
pKa | 16.24 |
pH | T/A |
1-Oktanol Keamanan dan bahaya
Oktil alkohol menimbulkan masalah keamanan dan bahaya tertentu yang perlu dipertimbangkan. Bahan ini mudah terbakar dan dapat membentuk campuran uap-udara yang mudah meledak. Oleh karena itu, harus ditangani dengan hati-hati, jauh dari sumber api. Menghirup atau menelan oktil alkohol dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan dan pencernaan. Kontak langsung dengan kulit dan mata juga dapat menyebabkan iritasi. Ventilasi yang memadai dan peralatan pelindung diri harus digunakan saat bekerja dengan senyawa ini. Penting untuk mengikuti prosedur penyimpanan dan pembuangan yang benar untuk menghindari kontaminasi lingkungan. Selalu baca Lembar Data Keselamatan (SDS) untuk petunjuk dan panduan keselamatan terperinci.
Simbol bahaya | Mudah terbakar (F) |
Deskripsi Keamanan | Jauhkan dari panas, percikan api, nyala api terbuka, dan permukaan yang panas. Gunakan di area yang berventilasi baik. Hindari kontak langsung dengan kulit dan mata. Tangani dan simpan dengan aman. Lihat SDS untuk instruksi rinci. |
Nomor identifikasi PBB | UN 3082 (Kelas 9) |
kode HS | 2905.16.00 |
Kelas bahaya | 3 (Cairan mudah terbakar) |
Kelompok pengepakan | AKU AKU AKU |
Toksisitas | Toksisitas rendah. Dapat menyebabkan iritasi jika terpapar. |
Metode sintesis 1-oktanol
Berbagai metode ada untuk sintesis oktil alkohol.
Metode yang umum adalah hidroformilasi 1-oktena, yang melibatkan mereaksikan 1-oktena dengan karbon monoksida dan hidrogen dengan adanya katalis seperti rhodium atau kobalt. Proses ini menghasilkan pembentukan campuran aldehida dan hidrogenasi selanjutnya dari aldehida menghasilkan oktil alkohol.
Metode lain melibatkan reaksi 1-oktena dengan air, di bawah pengaruh katalis asam, untuk melakukan proses hidrasi yang mengarah pada pembentukan oktil alkohol.
Selain itu, reduksi oktanal, yang diperoleh dari oksidasi 1-oktena, menggunakan zat pereduksi seperti natrium borohidrida atau litium aluminium hidrida juga dapat menghasilkan oktil alkohol.
Dalam satu pendekatan, katalis memfasilitasi penambahan alkohol pada 1-oktena, sehingga menghasilkan produksi alkohol yang sesuai, khususnya oktil alkohol.
Metode ini menawarkan jalur berbeda dalam sintesis oktil alkohol, sehingga memungkinkan fleksibilitas dalam memilih pendekatan yang paling sesuai untuk aplikasi spesifik.
Kegunaan 1-oktanol
Oktil alkohol memiliki berbagai kegunaan di berbagai industri karena sifatnya yang unik. Berikut beberapa penerapannya yang terkenal:
- Industri Perasa dan Wewangian: Oktil alkohol memainkan peran penting dalam produksi perasa dan wewangian, berfungsi sebagai prekursor. Aroma bunganya yang menyenangkan meningkatkan nilai parfum, cologne, dan produk beraroma.
- Industri Farmasi: Industri farmasi menggunakan oktil alkohol sebagai pelarut dan perantara untuk sintesis senyawa farmasi. Kemampuannya dalam melarutkan zat polar dan non-polar membuatnya cocok untuk pengembangan formulasi obat dan sistem penghantaran.
- Perantara Kimia: Oktil alkohol bertindak sebagai perantara dalam produksi berbagai bahan kimia. Melalui reaksi, menghasilkan senyawa yang digunakan dalam pembuatan bahan pemlastis, surfaktan, pelumas dan bahan tambahan untuk cat dan pelapis.
- Pengemulsi dan surfaktan: Dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi, oktil alkohol berfungsi sebagai pengemulsi dan surfaktan. Sifat amfifiliknya menstabilkan emulsi minyak dalam air dan meningkatkan penyebaran formulasi.
- Pelarut Ekstraksi: Laboratorium analitik menggunakan oktil alkohol sebagai pelarut ekstraksi untuk memisahkan dan memurnikan senyawa. Ini biasanya digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk mengisolasi zat target dari campuran kompleks.
- Penelitian dan Pengembangan: Oktil alkohol berfungsi sebagai reagen serbaguna di laboratorium untuk berbagai reaksi kimia dan prosedur eksperimental. Kisaran kelarutannya yang luas dan kompatibilitasnya dengan berbagai senyawa menjadikannya alat yang berharga dalam kegiatan penelitian dan pengembangan.
- Formulasi Pestisida dan Herbisida: Dalam produk pestisida dan herbisida, oktil alkohol berfungsi sebagai pelarut dan komponen formulasi. Ini membantu melarutkan bahan aktif, meningkatkan stabilitasnya dan memfasilitasi pengirimannya ke organisme target.
- Agen Pembersih: Agen pembersih industri dan rumah tangga menggunakan oktil alkohol sebagai surfaktan dan pembersih gemuk. Kemampuannya melarutkan zat lemak efektif menghilangkan noda dan residu membandel.
Pertanyaan:
T: Bagaimana cara menghitung konsentrasi DDT dalam jaringan adiposa dengan menggunakan partisi oktanol-air?
A: Konsentrasi DDT dalam jaringan adiposa pada keadaan tunak dapat dihitung dengan menggunakan koefisien partisi oktanol-air (Kow) dan konsentrasi DDT dalam air menurut persamaan: Konsentrasi dalam jaringan adiposa = Kow x Konsentrasi dalam air.
T: Apakah 1-oktanol bersifat polar?
J: Tidak, oktil alkohol tidak polar. Ini adalah senyawa non-polar karena rantai hidrokarbonnya yang panjang.
Q: Apakah oktanol larut dalam air?
A: Tidak, oktanol tidak larut dalam air karena sifatnya yang non-polar.
T: Apa nama IUPAC untuk produk utama dehidrasi 2-oktanol yang dikatalisis asam?
A: Produk utama dehidrasi 2-oktanol yang dikatalisis asam adalah 2-oktena.
T: Mana yang lebih larut dalam air dan mengapa, metanol atau 1-oktanol?
A: Metanol akan lebih larut dalam air dibandingkan oktil alkohol karena metanol merupakan senyawa polar yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Q: Berapa jumlah mol dalam 1-oktanol?
J: Satu mol oktil alkohol kira-kira sama dengan 130,23 gram (massa molar).
T: Apakah 1-oktanol bersifat polar atau non-polar?
A: Oktil alkohol adalah senyawa non-polar.
Q: Apakah 1-oktanol larut dalam air?
A: Oktil alkohol sedikit larut dalam air tetapi memiliki kelarutan lebih tinggi dalam pelarut organik.
T: Apa bahaya yang terkait dengan 1-oktanol?
J: Bahaya oktil alkohol meliputi sifat mudah terbakar, iritasi pada kulit dan mata jika kontak langsung, dan bahaya terhirup pada konsentrasi tinggi. Penanganan, penyimpanan, dan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat harus diikuti.