Pembakaran adalah perubahan kimia . Ini adalah reaksi kimia, biasanya dengan oksigen, yang menghasilkan pembentukan zat baru dan pelepasan energi dalam bentuk panas dan cahaya. Zat asli mengalami transformasi, mengubah komposisi dan sifat kimianya.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah pembakaran termasuk perubahan fisika atau kimia?
- Pembakaran merupakan suatu perubahan kimia karena melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan terbentuknya zat-zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dengan zat aslinya.
- Pembakaran tidak dianggap sebagai perubahan fisika karena melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan terbentuknya zat baru yang sifat kimianya berbeda dengan zat aslinya.
- Sebaliknya, perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisik suatu zat, seperti bentuk, ukuran, atau wujudnya (padat, cair, gas), tanpa mengubah komposisi kimianya.
Mengapa pembakaran termasuk perubahan kimia?
Pembakaran dianggap sebagai perubahan kimia karena melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan pembentukan zat baru dengan sifat berbeda dari zat aslinya. Ketika suatu zat terbakar, ia mengalami proses yang disebut pembakaran, yang biasanya melibatkan kombinasi dengan oksigen.
Saat terbakar, zat tersebut bereaksi dengan oksigen di udara, menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai produk sampingan. Reaktan (zat yang terbakar dan oksigen) diubah menjadi produk baru (seperti karbon dioksida, uap air, abu, dan kemungkinan gas lainnya). Produk-produk tersebut memiliki komposisi dan sifat kimia yang berbeda dibandingkan dengan bahan aslinya.
Proses pembakaran melibatkan pemutusan ikatan kimia dalam reaktan dan pembentukan ikatan baru untuk menghasilkan produk. Penataan ulang atom dan molekul ini mengarah pada terciptanya zat yang sama sekali baru.
Oleh karena itu, pembakaran diklasifikasikan sebagai perubahan kimia daripada perubahan fisika , yang hanya melibatkan penataan ulang molekul atau perubahan wujud tanpa mengubah komposisi kimia zat yang terlibat.
Perlu dicatat bahwa pembakaran bukanlah satu-satunya perubahan kimia. Contoh lain dari perubahan kimia termasuk karatnya besi, fermentasi gula, dan pencernaan makanan, yang semuanya melibatkan pembentukan zat baru melalui reaksi kimia.
Mengapa pembakaran bukan merupakan perubahan fisika?
Pembakaran tidak dianggap sebagai perubahan fisika karena melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan terbentuknya zat baru yang sifat kimianya berbeda dengan zat aslinya. Selama perubahan fisika, suatu zat dapat mengalami perubahan wujud atau bentuk, namun komposisi kimianya tetap sama.
Selama pembakaran, reaktan (zat yang terbakar dan oksigen) mengalami reaksi kimia, yang melibatkan pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Penataan ulang atom dan molekul ini mengarah pada terciptanya zat baru dengan komposisi kimia berbeda. Proses pembakaran menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai produk sampingan, seperti karbon dioksida dan uap air, yang secara kimia berbeda dari bahan aslinya.
Sebaliknya, perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisik suatu zat, seperti bentuk, ukuran, atau wujudnya (padat, cair, gas), tanpa mengubah komposisi kimianya. Contoh perubahan fisika antara lain mencairnya es, mendidihnya air, atau melarutnya gula dalam air. Dalam kasus ini, zat dapat berubah bentuk, namun struktur kimia fundamentalnya tetap tidak berubah.
Oleh karena itu, pembakaran tergolong perubahan kimia karena melibatkan transformasi pada tingkat molekuler, sehingga terjadi pembentukan zat baru yang sifat kimianya berbeda.
Bacaan lebih lanjut
Apakah menggoreng (atau memasak) telur termasuk perubahan kimia?
Apakah memasak termasuk perubahan fisika atau kimia?
Mengapa pencernaan makanan termasuk perubahan kimia?
Apakah susu asam termasuk perubahan fisika atau kimia?
Apakah memanggang kue termasuk perubahan fisika atau kimia?