Pembakaran kertas adalah transformasi kimia . Ini adalah reaksi kimia yang disebut pembakaran , di mana serat selulosa di kertas bereaksi dengan oksigen di udara, melepaskan panas, cahaya, karbon dioksida, dan uap. ‘air. Kertas asli mengalami perubahan kimia yang tidak dapat diubah, sehingga menghasilkan pembentukan zat baru.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Pembakaran Kertas Merupakan Perubahan Fisika atau Kimia?
- Pembakaran kertas merupakan suatu perubahan kimia karena melibatkan reaksi kimia yang disebut pembakaran sehingga terjadi pembentukan zat baru.
- Serat selulosa pada kertas bereaksi dengan oksigen, terurai dan membentuk karbon dioksida, uap air, panas dan cahaya.
- Pembakaran kertas bukanlah perubahan fisika karena tidak melibatkan perubahan keadaan fisik atau susunan kertas, melainkan transformasi pada tingkat molekuler.
Mengapa pembakaran kertas termasuk perubahan kimia?
Pembakaran kertas dianggap sebagai perubahan kimia karena melibatkan reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya zat baru. Ketika kertas terbakar, ia mengalami proses yang disebut pembakaran, yaitu reaksi kimia cepat antara kertas dan oksigen di udara.
Kertas terutama terbuat dari selulosa , senyawa organik kompleks yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Saat terbakar, panas dari nyala api memecah molekul selulosa di kertas menjadi molekul yang lebih kecil, seperti karbon dioksida dan uap air. Proses ini melepaskan energi dalam bentuk panas dan cahaya.
Reaksi kimianya dapat diringkas dengan persamaan berikut:
Selulosa (kertas) + Oksigen (dari udara) → Karbon dioksida + Uap air + Panas + Cahaya
Terbentuknya karbon dioksida dan uap air disertai pelepasan energi berupa panas dan cahaya menandakan telah terjadi reaksi kimia. Zat-zat baru ini memiliki sifat yang berbeda dari kertas aslinya, dan perubahannya tidak dapat dengan mudah dibalik.
Selain itu, kertas yang terbakar menyebabkan reaksi eksotermik , artinya kertas melepaskan energi panas. Hal ini terlihat dari nyala api dan timbulnya abu sebagai hasil samping proses pembakaran.
Kesimpulannya, pembakaran kertas dianggap sebagai perubahan kimia karena melibatkan reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya zat baru serta pelepasan panas dan cahaya.
Mengapa pembakaran kertas bukan merupakan perubahan fisika?
Pembakaran kertas bukanlah perubahan fisika karena tidak melibatkan perubahan keadaan fisik atau komposisi kertas. Sebaliknya, ia mengalami reaksi kimia yang menghasilkan zat baru.
Selama perubahan fisika, sifat dan komposisi suatu zat tetap sama, tetapi keadaan atau bentuk fisiknya dapat berubah. Misalnya mencairnya es dalam air atau larutnya gula dalam air merupakan perubahan fisika karena zat-zat yang terlibat tetap sama, hanya keadaan fisik atau susunannya saja yang berubah.
Sebaliknya, ketika kertas terbakar, ia mengalami reaksi kimia yang disebut pembakaran. Molekul selulosa di kertas terurai, membentuk zat baru seperti karbon dioksida dan uap air.
Reaksi kimia ini menyebabkan perubahan komposisi kertas dan pembentukan zat yang sama sekali berbeda.
Selain itu, pembakaran kertas melibatkan pelepasan energi dalam bentuk panas dan cahaya, yang mendukung terjadinya reaksi kimia.
Oleh karena itu, karena adanya perubahan komposisi, pembentukan zat baru dan pelepasan energi, pembakaran kertas tergolong perubahan kimia daripada perubahan fisika.
Bacaan lebih lanjut
Apakah pencairan termasuk perubahan fisika atau kimia?
Apakah pembakaran termasuk perubahan fisika atau kimia?
Apakah menggoreng (atau memasak) telur termasuk perubahan kimia?
Apakah memasak termasuk perubahan fisika atau kimia?
Mengapa pencernaan makanan termasuk perubahan kimia?