Etilbenzena – c8h10, 100-41-4

Etilbenzena (C8H10) merupakan senyawa organik dengan bau yang manis. Ini digunakan sebagai pelarut di berbagai industri, termasuk plastik dan karet. Ia juga ditemukan dalam bensin dan digunakan dalam produk rumah tangga tertentu.

Nama IUPAC Etilbenzena
Formula molekul C8H10
nomor CAS 100-41-4
Sinonim Etilbenzol, EB, feniletana, etilfenil, 2-feniletana, alfa-metiltoluena, 1-feniletana, etilbenzena, pengencer stirena
Di ChI InciChI=1S/C8H10/c1-2-8-6-4-3-5-7-8/h3-7H,2H2,1H3

Sifat etilbenzena

Rumus etilbenzena

Rumus molekul etilbenzena adalah C8H10 yang artinya terdiri dari delapan atom karbon dan sepuluh atom hidrogen. Struktur kimia etilbenzena memiliki cincin benzena yang terikat pada gugus etil.

Massa Molar Etilbenzena

Massa molar C8H10 adalah 106,17 g/mol. Ini dihitung dengan menjumlahkan massa atom semua atom dalam molekul C8H10.

Titik didih etilbenzena

Titik didih C8H10 adalah 136,2°C (277,2°F). Ini adalah suhu di mana bentuk cair C8H10 berubah menjadi gas. C8H10 memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan hidrokarbon aromatik lainnya, sehingga berguna sebagai pelarut di berbagai industri.

Titik Leleh Etilbenzena

Titik leleh C8H10 adalah -95,2°C (-139,4°F). Ini adalah suhu di mana bentuk padat C8H10 berubah menjadi cair. C8H10 memiliki titik leleh yang relatif rendah dibandingkan hidrokarbon aromatik lainnya, sehingga berguna sebagai bahan baku produksi bahan kimia lainnya.

Kepadatan etilbenzena g/mL

Massa jenis C8H10 adalah 0,867 g/mL pada 20°C (68°F). Artinya satu mililiter C8H10 memiliki berat 0,867 gram pada suhu tersebut. C8H10 memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air, yang berarti ia akan mengapung di permukaan air jika kedua cairan tersebut dicampur.

Berat Molekul Etilbenzena

Berat molekul C8H10 adalah 106,17 g/mol. Ini adalah massa molekul C8H10, yang dapat dihitung dengan menjumlahkan massa atom semua atom dalam molekul tersebut.

Etilbenzena

Struktur etilbenzena

Struktur C8H10 terdiri dari cincin benzena yang terikat pada gugus etil. Gugus etil terikat pada salah satu atom karbon pada cincin benzena. Struktur ini juga dikenal sebagai feniletan.

Kelarutan etilbenzena

C8H10 tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter dan kloroform. Artinya C8H10 tidak akan larut dalam air, melainkan akan larut dalam cairan lain yang sifat kimianya serupa. Kelarutan C8H10 dalam berbagai pelarut bergantung pada faktor-faktor seperti suhu, tekanan, dan sifat kimia pelarut.

Penampilan Cairan tidak berwarna
Berat jenis 0,867 g/ml pada 20°C
Warna Tanpa warna
Bau Aroma manis
Masa molar 106,17 g/mol
Kepadatan 0,867 g/ml pada 20°C
Titik fusi -95,2°C (-139,4°F)
Titik didih 136,2°C (277,2°F)
Titik kilat 11,1°C (52°F)
Kelarutan dalam air 0,30 g/L pada 20°C
Kelarutan Larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter dan kloroform
Tekanan uap 10,7 mmHg pada 20°C
Kepadatan uap 3.7
pKa 10.17
pH Tak dapat diterapkan

Keamanan dan bahaya etilbenzena

C8H10 bisa berbahaya jika tindakan pencegahan yang tepat tidak dilakukan saat menangani dan menggunakannya. Ini diklasifikasikan sebagai cairan yang mudah terbakar dan dapat menyala jika terkena panas atau nyala api. C8H10 juga bisa berbahaya jika terhirup atau tertelan. Paparan C8H10 konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, dan iritasi pernapasan. Paparan C8H10 dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan kerusakan hati dan ginjal. Tindakan pencegahan keselamatan harus dilakukan saat bekerja dengan C8H10, seperti mengenakan pakaian pelindung dan sarung tangan, bekerja di area yang berventilasi baik, dan menyimpannya di tempat yang aman, sejuk, dan kering.

Simbol bahaya Mudah terbakar, berbahaya
Deskripsi Keamanan Jauhkan dari panas, percikan api, nyala api terbuka, dan permukaan yang panas. Gunakan peralatan tahan ledakan. Hindari menghirup debu/asap/gas/kabut/uap/semprotan. Cuci bersih setelah ditangani.
Nomor identifikasi PBB PBB 1175
kode HS 2902.90.20
Kelas bahaya 3 (Cairan mudah terbakar)
Kelompok pengepakan II (Bahaya sedang)
Toksisitas Etilbenzena dianggap sebagai zat yang cukup beracun. Ini dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, masalah pernafasan dan kerusakan sistem saraf jika paparannya berkepanjangan atau pada konsentrasi tinggi.

Metode sintesis etilbenzena

Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesis C8H10 adalah dehidrogenasi katalitik etilsikloheksana. Proses ini melibatkan pemanasan campuran etilsikloheksana dan gas hidrogen di atas katalis pada suhu tinggi, yang menyebabkan atom hidrogen terpisah dari gugus etil, sehingga menghasilkan pembentukan C8H10.

Metode lain untuk mensintesis C8H10 melibatkan alkilasi benzena dengan gas etilen . Reaksi ini memerlukan katalis, biasanya aluminium klorida, dan menghasilkan pembentukan C8H10 dan hidrogen klorida sebagai produk sampingan.

Metode alternatif untuk memproduksi C8H10 melibatkan reaksi benzena dengan etil klorida dengan adanya katalis asam Lewis, seperti aluminium klorida. Proses ini menghasilkan pembentukan C8H10 dan hidrogen klorida sebagai produk sampingan.

Selain metode yang disebutkan, para peneliti juga mengembangkan metode baru untuk mensintesis C8H10, seperti menggunakan cairan ionik sebagai pelarut untuk alkilasi etilen benzena . Metode-metode ini berpotensi memberikan manfaat dalam hal efisiensi dan kelestarian lingkungan. Namun penggunaan industrinya belum meluas.

Kegunaan Etilbenzena

C8H10 memiliki beberapa kegunaan penting di berbagai industri. Beberapa kegunaan utamanya adalah:

  • Produksi Stirena: Produksi stirena, yang digunakan untuk membuat berbagai plastik, resin, dan karet sintetis, diikat pada C8H10 sebagai zat antara utama.
  • Pelarut: Biasa digunakan sebagai pelarut untuk berbagai aplikasi, termasuk tinta, pelapis, perekat, dan produk pembersih.
  • Aditif bahan bakar: Ditambahkan ke bensin untuk meningkatkan nilai oktannya, yang dapat meningkatkan kinerja mesin.
  • Bahan antara kimia: digunakan sebagai bahan baku sintesis bahan kimia lain, seperti feniletanol dan dietilbenzena.
  • Produksi polimer: digunakan dalam produksi berbagai jenis polimer, seperti resin polistiren dan akrilonitril-butadiena-stirena (ABS).
  • Pertanian: Juga digunakan sebagai pestisida dan herbisida.
  • Aplikasi Medis: Digunakan sebagai anestesi lokal, serta pelarut untuk produk farmasi.

Pertanyaan:

T: Berapa banyak sinyal yang Anda harapkan terlihat dalam spektrum 1H NMR untuk etilbenzena?

J: Spektrum 1H NMR untuk C8H10 akan memiliki empat sinyal: dua untuk proton pada cincin benzena (yang akan tampak sebagai doublet) dan dua untuk proton pada gugus etil (yang akan tampak sebagai triplet).

T: Berapa proporsi benzena dan etilbenzena yang harus dicampur?

J: Proporsi benzena dan C8H10 untuk dicampur bergantung pada konsentrasi C8H10 yang diinginkan dalam campuran. Rasio benzena/C8H10 dapat bervariasi dari 10:1 hingga 1:1, tergantung pada aplikasinya.

T: Apa itu nitrasi etilbenzena?

J: Nitrasi C8H10 melibatkan reaksi C8H10 dengan campuran asam nitrat dan asam sulfat, menghasilkan masuknya satu atau lebih gugus nitro ke dalam cincin benzena C8H10. Reaksi ini umumnya digunakan dalam produksi bahan kimia industri seperti nitrobenzene dan phenylethylamines.

T: Apakah etilbenzena bersifat polar?

J: C8H10 adalah senyawa nonpolar karena struktur cincin benzena yang simetris, yang meniadakan polaritas gugus etil. Akibatnya, C8H10 memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan umumnya larut dalam pelarut nonpolar seperti heksana dan toluena.

T: Bagaimana cara mengubah etilbenzena menjadi stirena?

J: C8H10 dapat diubah menjadi stirena melalui proses dehidrogenasi, yang melibatkan penghilangan dua atom hidrogen dari gugus etil menggunakan katalis seperti oksida besi atau kromium oksida. Proses ini menghasilkan pembentukan stirena dan gas hidrogen sebagai produk sampingan. Styrene yang dihasilkan kemudian dapat dimurnikan dan digunakan dalam produksi berbagai bahan industri seperti plastik, resin, dan karet sintetis.

Leave a Comment