Dimetil sulfoksida (dmso) – c2h6os, 67-68-5

Dimetil sulfoksida (DMSO) merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki kemampuan melarutkan senyawa polar dan non polar. Ini biasanya digunakan sebagai pelarut dalam reaksi organik dan sebagai krioprotektan dalam pengawetan sel.

Nama IUPAC Metilsulfinilmetana
Formula molekul C2H6OS
nomor CAS 67-68-5
Sinonim DMSO, metilsulfoksida, dimetilsulfoksida, sulfinilbis (metana), metana, sulfinilbis-, dll.
Di ChI InciChI=1S/C2H6OS/c1-4(2)3/h1-2H3

Sifat dimetil sulfoksida

Rumus dimetil sulfoksida

Rumus kimia DMSO adalah C2H6OS. Ini terdiri dari dua atom karbon, enam atom hidrogen dan satu atom belerang, serta satu atom oksigen. Senyawa cair tak berwarna ini sangat polar dan dapat melarutkan senyawa polar dan nonpolar, menjadikannya pelarut serbaguna dalam banyak reaksi organik.

Massa Molar Dimetilsulfoksida

Massa molar DMSO adalah 78,13 g/mol. Nilai ini mewakili massa satu mol molekul DMSO. Ini dihitung dengan menjumlahkan massa atom semua atom penyusun molekul. Massa molar merupakan parameter penting dalam banyak perhitungan kimia, termasuk stoikiometri, konsentrasi larutan, dan penentuan berat molekul.

Titik didih dimetil sulfoksida

Titik didih DMSO adalah 189°C (372,2°F) pada tekanan standar. Ia memiliki titik didih yang relatif tinggi karena adanya interaksi dipol-dipol yang kuat antar molekulnya. Properti ini membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, seperti dalam produksi polimer dan obat-obatan.

Titik Leleh Dimetilsulfoksida

Titik leleh DMSO adalah 18,5°C (65,3°F) pada tekanan standar. Ini adalah senyawa dengan titik leleh rendah, yang memungkinkannya tetap cair pada suhu kamar. Sifat ini menjadikannya pelarut yang berguna dalam berbagai aplikasi, khususnya dalam pengawetan sel dan jaringan.

Massa jenis dimetil sulfoksida g/mL

Massa jenis DMSO adalah 1,10 g/mL pada suhu dan tekanan standar. Ini adalah cairan yang relatif padat, larut dalam air dan banyak pelarut organik lainnya. Sifat ini menjadikannya pelarut ideal untuk berbagai reaksi dan proses kimia.

Berat Molekul Dimetilsulfoksida

Berat molekul DMSO adalah 78,13 g/mol. Ini adalah jumlah berat atom dari semua atom yang ada dalam molekul. Berat molekul merupakan parameter penting dalam banyak perhitungan kimia, khususnya untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dan berat suatu zat.

Struktur dimetil sulfoksida

Dimetil sulfoksida

Struktur DMSO terdiri dari atom belerang pusat yang terikat pada dua gugus metil dan atom oksigen melalui ikatan kovalen. Atom belerang memiliki sepasang elektron yang tidak terikat, membuat molekulnya sangat polar. Struktur ini memungkinkannya untuk melarutkan senyawa polar dan non-polar, menjadikannya pelarut serbaguna dalam banyak reaksi organik.

Kelarutan dimetil sulfoksida

DMSO adalah senyawa yang sangat larut dalam banyak pelarut organik, termasuk air, etanol, aseton, dan kloroform. Kelarutannya yang tinggi memungkinkannya melarutkan berbagai macam senyawa, menjadikannya pelarut yang berguna dalam berbagai aplikasi, seperti dalam produksi obat-obatan dan polimer.

Penampilan Cairan tidak berwarna
Berat jenis 1,10 g/mL pada 25°C
Warna Tanpa warna
Bau Tidak berbau
Masa molar 78,13 g/mol
Kepadatan 1,10 g/mL pada 25°C
Titik fusi 18,5°C
Titik didih 189°C
Titik kilat 88°C
Kelarutan dalam air Dapat bercampur
Kelarutan Dapat larut dalam banyak pelarut organik
Tekanan uap 0,003 mmHg pada 25°C
Kepadatan uap 2.7 (udara=1)
pKa 35

Keamanan dan bahaya dimetil sulfoksida

Dimetil sulfoksida (DMSO) dianggap sebagai senyawa yang relatif aman untuk ditangani dan digunakan. Namun, harus ditangani dengan hati-hati karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata jika terkena. Menghirup uap DMSO juga dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Penting untuk memakai alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan dan kacamata, saat menangani DMSO. DMSO mudah terbakar dan harus dijauhkan dari api terbuka dan sumber api. Penting juga untuk menyimpan DMSO di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik, jauh dari bahan yang tidak kompatibel.

Simbol bahaya XI
Deskripsi Keamanan S24/25, S26, S36
Nomor identifikasi PBB tahun 1993
kode HS 2930.90.90
Kelas bahaya 3
Kelompok pengepakan AKU AKU AKU
Toksisitas LD50 (lisan, tikus) = 14,5 g/kg

Metode sintesis dimetil sulfoksida

Berbagai metode dapat mensintesis dimetil sulfoksida (DMSO).

Metode yang umum adalah mengoksidasi dimetil sulfida dengan oksigen atau hidrogen peroksida dengan adanya katalis, seperti perak oksida atau nitrogen dioksida.

Metode lain melibatkan reaksi dimetil sulfida dengan sulfur trioksida diikuti dengan hidrolisis. DMSO dapat disintesis dengan mereaksikan dimetil sulfat dengan natrium sulfit atau natrium bisulfit .

Metode yang lebih baru melibatkan sintesis langsung DMSO dari dimetil sulfida menggunakan katalis cair ionik. Keuntungan dari metode ini adalah lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan penggunaan bahan kimia keras atau suhu tinggi.

Terlepas dari metode yang digunakan, kemurnian produk DMSO sangat penting untuk penggunaannya dalam berbagai aplikasi. Untuk mendapatkan DMSO dengan kemurnian tinggi, masyarakat sering menggunakan langkah pemurnian seperti distilasi dan kristalisasi. Penting juga untuk menangani DMSO dengan hati-hati selama sintesis dan pemurnian, karena dapat menjadi racun dan menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Kegunaan Dimetil Sulfoksida

Dimetil sulfoksida (DMSO) memiliki beragam aplikasi di berbagai industri karena sifatnya yang unik. Berikut beberapa kegunaan umum DMSO:

  1. Industri farmasi: Digunakan sebagai pelarut dan penambah penetrasi transdermal dalam formulasi obat. Juga digunakan dalam kriopreservasi sel dan jaringan.
  2. Industri kimia: digunakan sebagai pelarut berbagai senyawa organik dan anorganik, sebagai media reaksi dan sebagai zat pereduksi dalam sintesis organik.
  3. Industri polimer: digunakan sebagai pelarut untuk sintesis berbagai polimer, termasuk poliuretan dan poliakrilonitril.
  4. Penelitian biologi: digunakan sebagai krioprotektan untuk sel dan jaringan, sebagai reagen kristalisasi protein, dan sebagai pelarut protein membran.
  5. Kedokteran Hewan: Digunakan sebagai analgesik topikal dan antiinflamasi untuk kuda dan anjing.
  6. Pertanian: Digunakan sebagai fungisida dan herbisida, serta pengatur tumbuh tanaman.
  7. Industri elektronik: Digunakan sebagai pelarut dan elektrolit dalam produksi perangkat elektronik.
  8. Industri cat dan pelapis: Juga digunakan sebagai pelarut dan pendispersi dalam produksi cat dan pelapis.

Pertanyaan:

T: Apakah dimetil sulfoksida bersifat polar?

J: Ya, DMSO merupakan pelarut polar karena ikatan S=O yang sangat polar dan adanya dua gugus metil polar.

T: Apakah dimetil sulfoksida bersifat ionik atau kovalen?

J: DMSO adalah senyawa kovalen karena terdiri dari elektron yang digunakan bersama antar atomnya, bukan transfer elektron antar ion.

T: Untuk apa dimetil sulfoksida digunakan?

A: DMSO umumnya digunakan sebagai pelarut dan penambah penetrasi transdermal dalam industri farmasi. Ia juga memiliki berbagai aplikasi dalam industri kimia, polimer, penelitian biologi, pertanian dan elektronik.

T: Apakah dimetil sulfoksida dapat menghantarkan listrik?

A: Tidak, DMSO merupakan pelarut non-konduktif, artinya tidak menghantarkan listrik.

Q: Berapa persentase massa karbon dalam dimetil sulfoksida (C2H6SO) yang dibulatkan menjadi tiga angka penting?

J: Berat molekul C2H6SO adalah 78,13 g/mol. Massa karbon dalam satu mol C2H6SO adalah 24,02 g/mol. Oleh karena itu, persentase massa karbon dalam dimetil sulfoksida adalah 30,75%.

Q: Berapa massa karbon dalam dimetil sulfoksida?

J: Berat molekul DMSO adalah 78,13 g/mol. Massa karbon dalam satu mol DMSO adalah 24,02 g/mol. Oleh karena itu, massa karbon dalam DMSO adalah 24,02 gram.

T: Apakah pelarut DMSO aman?

A: DMSO umumnya aman jika digunakan dengan benar, namun dapat menyebabkan iritasi kulit, reaksi alergi, dan efek samping lainnya jika tidak ditangani dengan benar. Penting untuk mengikuti tindakan pencegahan keselamatan yang tepat saat menangani DMSO.

Q: Alkil halida berikut manakah yang bereaksi paling lambat dengan NaN3 dalam dimetil sulfoksida?

A: Laju reaksi alkil halida dengan NaN3 dalam DMSO bergantung pada sifat gugus alkil dan gugus perginya. Tanpa mengetahui spesifik alkil halida yang dimaksud, mustahil menentukan alkil halida mana yang bereaksi paling lambat.

Leave a Comment