Tidak, aluminium tidak dianggap sebagai logam transisi . Logam transisi adalah unsur-unsur yang terdapat pada Blok D tabel periodik, khususnya di bagian tengah antara Golongan 2 ( logam alkali tanah ) dan Golongan 11. Meskipun aluminium termasuk unsur logam, namun tidak tergolong logam transisi.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Aluminium Merupakan Logam Transisi?
- Aluminium bukan logam transisi karena tidak memiliki orbital D yang terisi sebagian pada kulit valensinya.
- Logam transisi didefinisikan memiliki orbital d yang terisi sebagian pada setidaknya satu bilangan oksidasi umum.
- Aluminium menunjukkan beberapa sifat logam, seperti konduktivitas dan kelenturan yang baik, tetapi aluminium tidak memiliki karakteristik konfigurasi elektronik dan orbital D terisi sebagian yang menentukan golongan logam transisi.
Mengapa aluminium bukan logam transisi?
Aluminium tidak diklasifikasikan sebagai logam transisi karena konfigurasi elektroniknya dan tidak adanya orbital D yang terisi sebagian pada kulit valensinya. Logam transisi didefinisikan memiliki orbital d yang terisi sebagian pada setidaknya satu bilangan oksidasi umum.
Dalam kasus aluminium, ia termasuk dalam golongan 13 tabel periodik, yang juga dikenal sebagai golongan boron. Ia memiliki nomor atom 13 dan konfigurasi elektronik [Ne] 3s 2 3p 1 . Konfigurasi ini berarti aluminium telah terisi penuh pada orbital 2s dan 2p serta elektron valensinya berada pada orbital 3s dan 3p.
Logam transisi, sebaliknya, memiliki elektron valensi pada orbital s dan d. Logam-logam ini sering kali menunjukkan bilangan oksidasi ganda karena logam-logam ini dapat kehilangan jumlah elektron yang berbeda dari orbital s dan d, sehingga menghasilkan pembentukan berbagai ion stabil.
Meskipun aluminium menunjukkan beberapa sifat logam, seperti konduktivitas dan kelenturan yang baik, aluminium tidak memiliki karakteristik konfigurasi elektronik dan orbital D yang terisi sebagian yang menentukan golongan logam transisi. Oleh karena itu, ia tidak diklasifikasikan sebagai logam transisi, melainkan sebagai unsur perwakilan atau unsur golongan utama golongan 13 tabel periodik.
Apa ciri-ciri logam transisi? Dan apa perbedaan aluminium dengan logam transisi?
Berikut beberapa ciri-ciri logam transisi dan menunjukkan perbedaan aluminium dengan logam transisi tersebut.
- Orbital d terisi sebagian: Logam transisi memiliki elektron yang menempati orbital d dalam konfigurasi elektroniknya. Namun aluminium tidak memiliki elektron pada orbital d-nya. Konfigurasi elektronik [Ne] 3s² 3p¹ menunjukkan bahwa orbital d tidak terlibat dalam kulit valensinya.
- Bilangan oksidasi variabel: Logam transisi dapat berada dalam beberapa bilangan oksidasi karena ketersediaan orbital D yang terisi sebagian, yang dapat dengan mudah menerima atau menyumbangkan elektron. Sebaliknya aluminium umumnya hanya memiliki satu bilangan oksidasi yaitu +3. Ia tidak memiliki fleksibilitas untuk menunjukkan keadaan oksidasi yang berbeda seperti logam transisi.
- Pembentukan senyawa berwarna: Logam transisi diketahui membentuk senyawa berwarna karena adanya orbital D yang terisi sebagian, yang menyerap panjang gelombang cahaya tertentu. Namun, senyawa aluminium umumnya tidak menunjukkan warna cerah seperti senyawa logam transisi karena tidak terisi sebagian orbital D yang bertanggung jawab untuk penyerapan dan transmisi cahaya.
Oleh karena itu, karena konfigurasi elektroniknya dan tidak adanya orbital D yang terisi sebagian, aluminium tidak diklasifikasikan sebagai logam transisi. Melainkan masuk dalam kategori unsur perwakilan atau unsur golongan utama.
Bacaan lebih lanjut
Apakah aluminium termasuk logam, nonlogam, atau metaloid?
Apakah timbal termasuk logam transisi?
Apakah seng termasuk logam transisi?
Apakah tembaga termasuk logam transisi?
Apakah oksigen termasuk halogen?