Fluorescein merupakan senyawa fluoresen yang memancarkan cahaya hijau bila terkena radiasi ultraviolet. Ini biasanya digunakan dalam diagnostik medis untuk mendeteksi lecet kornea dan pemantauan lingkungan.
Nama IUPAC | 3H-xanthene-3-one, fluorescein |
Formula molekul | C20H12O5 |
nomor CAS | 2321-07-5 |
Sinonim | CI45350; Uranin; D dan C kuning no. 7; fluoresen; Resorsinolftalein; Pelarut Kuning 94; 3′,6′-dihidroksifluoran; NSC 29321 |
Di ChI | InChI=1S/C20H12O5/c21-15-9-5-12(6-10-15)18-14(20(24)25)4-8-17(23)19(18)13-3-1- 2-11(7-13)16(22)C20H12O5/c21-15-9-5-12(6-10-15)18-14(20(24)25)4-8-17(23)19( 18)13-3-1-2-11(7-13)16(22)23/jam 1-10,22-23Jam,(M,24,25) |
Massa Molar Fluoresensi
Fluoresensi memiliki massa molar 332,31 g/mol. Massa molar adalah massa satu mol suatu zat dan dinyatakan dalam gram per mol. Massa molar fluorescein dihitung dengan menjumlahkan massa atom semua atom dalam molekul fluorescein. Massa molar fluorescein penting dalam banyak aspek penerapannya, termasuk diagnostik medis dan pemantauan lingkungan.
Titik didih fluorescein
Titik didih fluorescein tidak dapat ditentukan dengan jelas karena ia terurai sebelum mencapai titik didihnya. Namun, fluorescein dapat disublimasikan pada suhu sekitar 340°C. Sublimasi adalah proses dimana zat padat berubah menjadi gas tanpa melalui fase cair. Dalam beberapa kasus, sublimasi digunakan untuk memurnikan padatan atau membuat film tipis.
Titik leleh fluoresensi
Fluorescein memiliki titik leleh 314 hingga 317°C. Titik leleh adalah suhu di mana zat padat berubah menjadi cair. Titik leleh fluorescein penting dalam banyak aplikasi, termasuk diagnostik medis, pemantauan lingkungan, dan ilmu material. Titik leleh fluorescein dapat dipengaruhi oleh pengotor, tekanan dan faktor lainnya.
Kepadatan fluoresen g/mL
Kepadatan fluoresensi adalah 1,92 g/mL. Massa jenis adalah ukuran massa yang terkandung dalam volume suatu zat. Kepadatan fluorescein penting dalam banyak aplikasi, termasuk diagnostik medis, pemantauan lingkungan, dan ilmu material. Kepadatan fluorescein dapat dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan faktor lainnya.
Berat Molekul Fluoresensi
Berat molekul fluorescein adalah 332,31 g/mol. Berat molekul adalah massa molekul suatu zat dan dinyatakan dalam gram per mol. Berat molekul fluorescein penting dalam banyak aspek penerapannya, termasuk diagnostik medis dan pemantauan lingkungan.
Struktur fluoresensi
Fluorescein memiliki struktur kompleks yang mencakup dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh rantai karbon. Ia memiliki gugus hidroksil di salah satu cincin dan gugus asam karboksilat di cincin lainnya. Struktur fluorescein penting dalam banyak aplikasi, termasuk diagnostik medis, pemantauan lingkungan, dan ilmu material. Struktur fluoresensi mempengaruhi sifat fisik dan kimianya, termasuk fluoresensinya.
Rumus Fluoresensi
Rumus molekul fluorescein adalah C20H12O5. Rumusnya menunjukkan jumlah dan jenis atom yang ada dalam molekul fluorescein. Formula ini penting dalam banyak aspek aplikasi fluorescein, termasuk diagnosis medis dan pemantauan lingkungan. Rumusnya dapat digunakan untuk menghitung massa molar dan berat molekul fluorescein.
Penampilan | Bubuk kristal berwarna kuning cerah atau kuning-hijau |
Berat jenis | 1,92 gram/cm3 |
Warna | hijau kekuningan |
Bau | Tidak berbau |
Masa molar | 332,31 g/mol |
Kepadatan | 1,92 gram/ml |
Titik fusi | 314-317°C |
Titik didih | Rusak sebelum direbus |
Titik kilat | Tak dapat diterapkan |
Kelarutan dalam air | 0,08 gram/L |
Kelarutan | Larut dalam etanol, eter, aseton dan pelarut organik lainnya |
Tekanan uap | Tak dapat diterapkan |
Kepadatan uap | Tak dapat diterapkan |
pKa | 3.2 (disosiasi pertama) dan 4.4 (disosiasi kedua) |
pH | 7,4 (pada konsentrasi 0,1%) |
Keamanan dan bahaya fluoresensi
Fluorescein umumnya dianggap aman untuk digunakan dalam diagnostik medis dan aplikasi lainnya. Namun, dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, dan menghirup bedak tabur dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Menelan fluorescein dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dan muntah. Penting untuk menangani fluoresensi dengan hati-hati dan menggunakan peralatan pelindung yang sesuai, seperti sarung tangan dan pelindung mata. Jika terkena kulit atau mata, area yang terkena harus dicuci bersih dengan air. Setiap konsumsi atau penghirupan fluorescein harus dianggap sebagai keadaan darurat medis dan perhatian medis segera harus dicari.
Simbol bahaya | Tidak ada |
Deskripsi Keamanan | Jauhkan dari sumber panas, percikan api, dan nyala api. Hindari terhirup, tertelan dan kontak dengan kulit dan mata. |
Nomor identifikasi PBB | UN2811 |
kode HS | 3204.19.90 |
Kelas bahaya | 6.1 |
Kelompok pengepakan | AKU AKU AKU |
Toksisitas | Fluorescein memiliki tingkat toksisitas yang rendah dan dianggap tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Ini tidak diklasifikasikan sebagai karsinogenik, mutagenik atau beracun bagi reproduksi. Namun dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan sistem pernafasan. Penelanan dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dan muntah. |
Metode sintesis fluoresen
Ada beberapa metode untuk mensintesis fluorescein, namun yang paling umum melibatkan reaksi antara anhidrida ftalat dan resorsinol dengan adanya katalis asam kuat, seperti asam sulfat. Reaksi berlangsung melalui serangkaian langkah antara yang mengarah pada pembentukan fluoresensi.
Metode lain melibatkan reaksi antara anhidrida ftalat dan resorsinol dengan adanya katalis basa, seperti natrium hidroksida. Metode katalis asam digunakan lebih dari ini.
Selain metode tersebut, ada juga beberapa prosedur yang dimodifikasi untuk mensintesis fluoresensi. Penggunaan iradiasi gelombang mikro dapat mengurangi waktu reaksi dan meningkatkan hasil produk. Modifikasi lainnya adalah dengan menggunakan cairan ionik sebagai pelarut reaksi, yang dapat meningkatkan selektivitas reaksi dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.
Terlepas dari metode yang digunakan, sintesis fluorescein memerlukan kontrol yang cermat terhadap kondisi reaksi, seperti suhu, konsentrasi, dan waktu reaksi, untuk memastikan hasil dan kemurnian produk yang tinggi. Fluoresensi yang dihasilkan dapat dimurnikan dengan rekristalisasi atau kromatografi kolom, tergantung pada tingkat kemurnian yang diinginkan.
Kegunaan Fluoresensi
Karena sifat fluoresennya, fluorescein dapat digunakan secara serbaguna dalam berbagai aplikasi. Beberapa kegunaan umum adalah:
- Diagnosis medis: Digunakan dalam oftalmologi untuk mendiagnosis lecet kornea, benda asing, dan kondisi mata lainnya. Digunakan dalam angiografi untuk memvisualisasikan pembuluh darah dan dalam dermatologi untuk mendiagnosis kondisi kulit.
- Mikroskop Fluoresen: Digunakan sebagai pewarna fluoresen dalam mikroskop untuk menandai dan memvisualisasikan molekul dan struktur biologis, seperti protein, asam nukleat, dan membran.
- Biokimia: Digunakan sebagai penyelidikan untuk mempelajari proses biokimia, seperti aktivitas enzim dan pengikatan ligan. Digunakan sebagai indikator pH.
- Penelusuran Air: Digunakan sebagai pelacak dalam hidrologi untuk mempelajari pergerakan air dan pola aliran di sungai, danau, dan air tanah.
- Kontrol Kualitas: Digunakan sebagai pewarna fluoresen dalam kontrol kualitas dan pengujian produk, seperti sabun, deterjen, dan tekstil.
- Seni dan Hiburan: Digunakan sebagai pigmen fluoresen dalam seni dan hiburan untuk menciptakan efek cahaya neon dan hitam.
Secara keseluruhan, sifat fluoresen fluorescein menjadikannya alat yang berharga dalam berbagai aplikasi, mulai dari diagnostik medis hingga penelitian ilmiah dan seterusnya.
Pertanyaan:
T: Apa itu angiografi fluorescein?
J: Angiografi fluorescein adalah teknik pencitraan medis yang digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah di mata. Ini melibatkan penyuntikan pewarna fluoresen, seperti fluorescein, ke dalam pembuluh darah di lengan dan kemudian mengambil foto mata saat pewarna tersebut bersirkulasi melalui pembuluh darah.
T: Apa yang dimaksud dengan pewarnaan fluorescein?
J: Pewarnaan fluorescein adalah alat diagnostik medis yang digunakan untuk mendeteksi lecet kornea dan cedera mata lainnya. Ini melibatkan penempatan beberapa tetes larutan fluorescein pada mata, yang kemudian mengikat sel-sel yang rusak dan menjadi terlihat di bawah cahaya biru.
T: Apa itu pewarna fluorescein?
J: Dalam aplikasi medis dan ilmiah, peneliti biasanya menggunakan pewarna fluorescein untuk menandai dan memvisualisasikan molekul dan struktur biologis seperti protein, asam nukleat, dan membran karena sifat fluoresennya.
T: Apa warna mata fluorescein itu?
A: Noda mata fluorescein adalah alat diagnostik medis yang digunakan untuk mendeteksi lecet kornea dan cedera mata lainnya. Ini melibatkan penempatan beberapa tetes larutan fluorescein pada mata, yang kemudian mengikat sel-sel yang rusak dan menjadi terlihat di bawah cahaya biru.
T: Di mana saya bisa membeli bubuk fluorescein?
A: Bubuk fluorescein dapat dibeli dari berbagai pemasok bahan kimia, baik secara online maupun langsung. Penting untuk memastikan bahwa pemasok memiliki reputasi baik dan produk memiliki kemurnian dan kualitas tinggi. Contoh pemasok bahan kimia yang menawarkan bubuk fluorescein termasuk Sigma-Aldrich, Fisher Scientific, dan Alfa Aesar.