Alizarin (1,2-dihydroxyanthraquinone) adalah pewarna merah yang berasal dari antraquinon. Ini disintesis dengan mengolah antrasena dengan kalium hidroksida dan asam sulfat. Alizarin digunakan dalam industri tekstil, kertas dan kosmetik.
Nama IUPAC | 1,2-dihidroksiantrasena-9,10-dion |
Formula molekul | C14H8O4 |
nomor CAS | 72-48-0 |
Sinonim | 1,2-antrakuinon diol; 1,2-Dihidroksiantrakuinon; 9,10-antracenedion, 1,2-dihidroksi-; alizarin; CI 58.000; Kalkun Merah |
Di ChI | InChI=1S/C14H8O4/c15-10-6-5-8-9(13(10)17)11(16)7-3-1-2-4-12(7)18/h1-6.15-4 sore |
Massa Molar Alizarin
Alizarin memiliki massa molar 240,22 g/mol. Nilai ini dihitung dengan menjumlahkan berat atom atom karbon, hidrogen, dan oksigen yang ada dalam rumus kimianya, yaitu C14H8O4. Massa molar suatu senyawa merupakan parameter penting untuk berbagai perhitungan, seperti menentukan jumlah zat yang dibutuhkan untuk membuat larutan yang konsentrasinya diketahui atau jumlah mol yang ada dalam massa senyawa tertentu.
1,2-dihidroksiantrakuinon Titik didih
Titik didih 1,2-dihidroksiantrakuinon adalah 430°C (806°F). Temperatur ini adalah titik dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan luar yang diberikan pada zat cair. Penting untuk diperhatikan bahwa titik didih suatu senyawa dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tekanan dan kemurnian.
1,2-dihidroksiantrakuinon Titik lebur
Titik leleh 1,2-dihidroksiantrakuinon adalah 289 hingga 290 °C (552 hingga 554 °F). Suhu ini merupakan titik dimana wujud senyawa padat berubah menjadi wujud cair. Penting untuk diperhatikan bahwa titik leleh suatu senyawa dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tekanan dan kemurnian.
Kepadatan 1,2-dihidroksiantrakuinon g/ml
Massa jenis 1,2-dihidroksiantrakuinon adalah 1,52 g/mL. Massa jenis adalah ukuran jumlah massa yang terkandung dalam volume tertentu suatu zat. Sifat ini berguna dalam berbagai aplikasi, seperti menentukan daya apung suatu zat dan memperkirakan massa suatu volume suatu zat.
Berat Molekul 1,2-dihidroksiantrakuinon
Berat molekul 1,2-dihidroksiantrakuinon adalah 240,22 g/mol. Nilai ini merupakan jumlah dari berat atom seluruh atom yang ada dalam molekul. Ini merupakan parameter penting untuk berbagai perhitungan, seperti menentukan konsentrasi molar suatu larutan atau jumlah mol yang ada dalam suatu massa senyawa.
Struktur 1,2-dihidroksiantrakuinon
1,2-Dihidroksiantrakuinon mempunyai struktur planar dengan dua gugus hidroksil yang melekat pada sistem cincin antrakuinon. Molekul ini memiliki sistem ikatan pi terkonjugasi yang memberikan karakteristik warna merah. Kehadiran kedua gugus hidroksil memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen, yang berkontribusi terhadap stabilitas bentuk padat senyawa.
Formula 1,2-dihidroksiantrakuinon
Rumus kimia 1,2-dihidroksiantrakuinon adalah C14H8O4. Rumus ini mewakili jenis dan jumlah atom yang ada dalam molekul. Rumus molekul penting untuk berbagai perhitungan, seperti menentukan berat molekul suatu senyawa dan jumlah mol yang ada dalam suatu massa senyawa.
Penampilan | Bubuk kristal merah |
Berat jenis | 1.52 |
Warna | Merah |
Bau | Tidak berbau |
Masa molar | 240,22 g/mol |
Kepadatan | 1,52 gram/ml |
Titik fusi | 289-290°C (552-554°F) |
Titik didih | 430°C (806°F) |
Titik kilat | Tak dapat diterapkan |
Kelarutan dalam air | 0,02 g/L (20°C) |
Kelarutan | Larut dalam etanol, eter, benzena dan kloroform |
Tekanan uap | Tak dapat diterapkan |
Kepadatan uap | Tak dapat diterapkan |
pKa | 8.24 |
pH | 6.3 (0,1% aq.soln.) |
Keamanan dan Bahaya Alizarin
Alizarin (1,2-dihydroxyanthraquinone) dapat menimbulkan beberapa risiko keamanan jika tidak ditangani dengan benar. Jika terpapar, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Menelan atau menghirup alizarin dalam jumlah besar dapat menyebabkan muntah, diare, dan kerusakan ginjal. Ini juga merupakan zat yang mudah terbakar dan dapat menyala bila terkena panas atau nyala api. Peralatan pelindung diri yang sesuai, termasuk sarung tangan, kacamata, dan respirator, harus dipakai saat menangani alizarin. Ini harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik, jauh dari sumber panas dan bahan yang tidak kompatibel. Jika tertelan, terhirup, atau kontak kulit/mata secara tidak sengaja, perhatian medis segera harus dicari.
Simbol bahaya | Xn,N |
Deskripsi Keamanan | Jauhkan dari panas, percikan api, dan nyala api terbuka. Hindari menghirup debu/asap/gas/kabut/uap/semprotan. Kenakan sarung tangan pelindung/pakaian pelindung/pelindung mata/pelindung wajah. |
Nomor identifikasi PBB | PBB 3077 |
kode HS | 3204.15.90 |
Kelas bahaya | 9 |
Kelompok pengepakan | AKU AKU AKU |
Toksisitas | Dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit, mata dan sistem pernafasan. Menelan atau menghirup dalam jumlah besar dapat menyebabkan muntah, diare, dan kerusakan ginjal. Paparan kronis dapat menyebabkan kanker. |
Metode sintesis alizarin
Untuk mensintesis alizarin (1,2-dihydroxyanthraquinone), beberapa metode dapat digunakan. Salah satu metode yang paling umum digunakan adalah dengan mengoksidasi antrakuinon menggunakan campuran asam nitrat dan kromat untuk menghasilkan asam antrakuinon-2-sulfonat. Kemudian hidrolisis asam sulfonat menggunakan asam sulfat menghasilkan pembentukan 1,2-dihidroksiantrakuinon.
Metode lain memerlukan reduksi antrakuinon menggunakan natrium ditionit dengan adanya natrium hidroksida untuk membentuk antrahidrokuinon. Senyawa ini kemudian dioksidasi menggunakan kalium permanganat membentuk 1,2-dihidroksiantrakuinon.
Untuk mensintesis 1,2-dihidroksiantrakuinon, anhidrida ftalat dan resorsinol dapat direaksikan dengan adanya katalis seng klorida, menghasilkan pembentukan 1,2-dihidroksiantrakuinon. Langkah selanjutnya adalah mengoksidasi 1,2-dihidroksiantrakuinon menjadi 1,2-dihidroksiantrakuinon menggunakan asam kromat.
Selain metode tradisional ini, para peneliti telah mengeksplorasi teknik modern seperti sintesis berbantuan gelombang mikro, sintesis berbantuan ultrasound, dan sintesis enzimatik sebagai metode alternatif untuk sintesis 1,2-dihidroksiantrakuinon.
Penting untuk dicatat bahwa metode sintesis ini mungkin melibatkan penggunaan bahan kimia dan kondisi berbahaya, dan para profesional terlatih harus melakukannya di laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan yang memadai dan menggunakan alat pelindung diri untuk memastikan keselamatan.
Kegunaan Alizarin
Alizarin (1,2-dihydroxyanthraquinone) memiliki beberapa kegunaan di berbagai bidang. Beberapa kegunaannya adalah:
- 1,2-Dihydroxyanthraquinone menemukan aplikasi dalam industri tekstil sebagai pewarna untuk mewarnai kapas, wol, sutra dan kulit.
- Pengobatan tradisional Tiongkok menggunakan 1,2-dihydroxyanthraquinone untuk mengobati berbagai penyakit seperti pendarahan, penyakit kuning, dan gangguan menstruasi.
- Kimia analitik menggunakan 1,2-dihidroksiantrakuinon sebagai indikator pH dalam rentang transisi pH 5,0 hingga 6,8.
- 1,2-Dihydroxyanthraquinone merupakan bahan baku sintesis senyawa organik lainnya, termasuk antrakuinon dan quinizarin.
- Ahli biologi menggunakan 1,2-dihydroxyanthraquinone untuk memvisualisasikan jaringan tulang dan endapan kalsium dalam teknik pewarnaan.
- Fotografer menggunakan 1,2-dihydroxyanthraquinone sebagai pengembang fotografi untuk menghasilkan foto hitam putih.
- Produsen tinta, cat, dan pernis menggunakan 1,2-dihydroxyanthraquinone dalam berbagai aplikasi industri.
Penting untuk diingat bahwa 1,2-dihidroksiantrakuinon dapat menimbulkan beberapa risiko keselamatan jika tidak ditangani dengan benar, dan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat harus dilakukan saat menangani senyawa ini.
Pertanyaan:
Q: Apa warna alizarin merah tua?
A: Alizarin merah tua adalah warna merah tua dengan sedikit nada biru. Biasanya digunakan dalam pengecatan dan pewarnaan.
Q: Bagaimana cara membuat alizarin merah tua?
A: Alizarin merah tua dapat dibuat dengan mencampurkan pigmen merah, seperti merah kadmium, dengan sedikit pigmen biru, seperti biru ultramarine. Campuran ini kemudian dapat dimodifikasi dengan menambahkan sedikit pigmen lain, seperti sienna yang terbakar atau oker kuning, untuk mendapatkan corak dan corak yang diinginkan. Sebagai alternatif, seniman dapat membeli tabung cat ungu alizarin yang sudah jadi di toko perlengkapan seni. Penting untuk diperhatikan bahwa senyawa kimia alizarin (1,2-dihydroxyanthraquinone) tidak digunakan dalam produksi cat merah alizarin dan umumnya hanya digunakan dalam aplikasi industri atau ilmiah.