Mengapa klorin bersifat diatomik? (+3 fakta yang perlu diketahui)

Klorin bersifat diatomik karena kedua atom klor berbagi elektron untuk membentuk ikatan kovalen yang stabil. Susunan ini memungkinkan molekul klor memiliki kulit terluar yang penuh dengan elektron, sehingga lebih stabil dan kurang reaktif dibandingkan atom klor individu.

Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.

Jadi mari kita langsung ke sana.

Poin Penting: Mengapa klorin bersifat diatomik?

  • Klorin bersifat diatomik karena dua atom klor berbagi elektron untuk membentuk ikatan kovalen yang stabil.
  • Ikatan atom klorin melalui ikatan kovalen dengan berbagi sepasang elektron valensi untuk mencapai konfigurasi yang stabil.
  • Klorin monatomik dapat ada pada kondisi tertentu, namun sangat reaktif dan tidak stabil.

Penjelasan: Mengapa klorin termasuk molekul diatomik?

Klorin adalah molekul diatomik karena ia ada di alam sebagai sepasang atom yang bergabung melalui ikatan kovalen untuk membentuk molekul yang stabil.

Atom klor memiliki tujuh elektron pada tingkat energi terluarnya dan untuk menjadi stabil atom tersebut memerlukan satu elektron ekstra. Ketika dua atom klor bersatu, mereka berbagi elektron terluar dan melengkapi tingkat energi terluarnya, sehingga menghasilkan pembentukan ikatan kovalen.

Ikatan kovalen antara dua atom klor merupakan ikatan kovalen nonpolar karena atom-atomnya berbagi elektron secara merata. Pasangan elektron bersama ini menciptakan molekul stabil dengan susunan dua atom yang simetris, sehingga memberikan struktur diatomik yang khas.

Perlu dicatat bahwa tidak semua unsur ada di alam sebagai molekul diatomik. Misalnya, gas mulia seperti helium, neon, dan argon ada sebagai gas monoatomik, artinya mereka ada sebagai atom individu, bukan berpasangan.

Apakah klorin monoatomik ada?

Ya, klorin monoatomik bisa ada, tetapi hanya dalam kondisi tertentu. Biasanya, klor ada sebagai molekul diatomik (Cl2) karena kedua atom klor membentuk ikatan kovalen yang stabil. Namun, pada suhu tinggi dan tekanan rendah, molekul klor dapat terdisosiasi menjadi atom klor individu, yang mengarah pada pembentukan klor monatomik (Cl).

Misalnya, dalam nyala api bersuhu tinggi, seperti pada kompor gas atau obor las, molekul klor dapat terdisosiasi menjadi atom klor karena suhu tinggi.

Demikian pula, di atmosfer bagian atas, radiasi matahari dapat menyebabkan molekul klorin terdisosiasi, yang mengarah pada pembentukan klorin monatomik.

Namun, klorin monoatomik sangat reaktif dan tidak stabil. Ia dapat bereaksi dengan cepat dengan molekul lain untuk membentuk senyawa baru, sehingga sulit untuk diisolasi dan dipelajari.

Selain itu, dalam kondisi atmosfer normal, konsentrasi klor monoatomik sangat rendah dibandingkan dengan klor diatomik.

Bagaimana atom klor berikatan membentuk molekul diatomik?

Atom klorin berikatan membentuk molekul diatomik melalui ikatan kovalen, yang melibatkan pembagian sepasang elektron valensi antara dua atom.

Secara khusus, setiap atom klor memiliki tujuh elektron valensi, yang merupakan elektron terluar pada kulit elektronnya. Untuk mencapai konfigurasi yang stabil, setiap atom klor memerlukan elektron ekstra, sehingga atom dapat berbagi pasangan elektron, dan setiap atom menyumbangkan satu elektron ke pasangan tersebut.

Hal ini menghasilkan pembentukan ikatan kovalen tunggal antara dua atom, menciptakan molekul diatomik klorin (Cl2) yang stabil.

Pasangan elektron yang digunakan bersama ini menyatukan kedua atom, dengan masing-masing atom tertarik ke elektron yang digunakan bersama dan ditahan oleh gaya elektrostatis.

Bacaan lebih lanjut

Apakah nitrogen termasuk senyawa?
Apakah oksigen termasuk senyawa?
Apakah oksigen termasuk campuran?
Apakah air termasuk campuran?
Mengapa oksigen termasuk zat murni?

Leave a Comment