Butanal – c4h8o, 123-72-8

Butanal atau butyraldehyde adalah senyawa organik dengan rumus C4H8O. Merupakan cairan tidak berwarna dengan bau yang menyengat dan biasa digunakan sebagai bahan baku sintesis bahan kimia lainnya.

Nama IUPAC Butanal
Formula molekul C4H8O
nomor CAS 123-72-8
Sinonim Butyraldehyde, butyric aldehyde, butanaldehyde, butyral, N-butanal, butyryl hydride, 1-butanal, 1-butyraldehyde
Di ChI InChI=1S/C4H8O/c1-2-3-4-5/h4H,2-3H2,1H3
Butanal
Struktur butana

Struktur Butanal terdiri dari rantai empat karbon dengan gugus terminal aldehida (-CHO) terpasang. Atom karbon diberi nomor secara berurutan, dengan gugus aldehida melekat pada karbon pertama. Struktur Butanal penting karena menentukan sifat kimia dan fisiknya.

Spektrum IR Butanal

Spektrum inframerah (IR) Butanal digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi yang ada dalam molekul. Spektrum IR Butanal menunjukkan puncak karakteristik gugus karbonil (-C=O) pada sekitar 1730 cm-1, dan untuk vibrasi ulur CH pada sekitar 2800-3000 cm-1. Spektrum IR adalah alat yang ampuh dalam kimia organik untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi senyawa.

Massa molar butanal

Butanal memiliki massa molar 72,11 g/mol. Massa molar suatu senyawa adalah jumlah massa atom seluruh atom dalam molekul senyawa tersebut. Dalam kasus Butanal, massa molar dihitung dengan menjumlahkan massa atom empat atom karbon, delapan atom hidrogen, dan satu atom oksigen.

Titik didih butanal

Titik didih Butanal adalah 75°C atau 167°F. Ini adalah suhu di mana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer dan cairan mulai mendidih. Butanal memiliki titik didih yang relatif rendah sehingga mudah menguap dan mudah menguap pada suhu kamar.

Titik leleh butanal

Titik leleh Butanal adalah -97°C atau -143°F. Ini adalah suhu di mana zat padat berubah menjadi cair. Butanal memiliki titik leleh yang sangat rendah, artinya biasanya berbentuk cair pada suhu kamar.

Massa jenis butiraldehida g/ml

Massa jenis butiraldehida adalah 0,81 g/mL. Massa jenis adalah jumlah massa per satuan volume dan biasanya dinyatakan dalam gram per mililiter untuk cairan. Butyraldehyde memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air sehingga dapat mengapung di permukaan air.

Berat molekul butiraldehida

Berat molekul butiraldehida adalah 72,11 g/mol. Ini sama dengan massa molar dan mewakili massa molekul butiraldehida. Berat molekul merupakan parameter penting yang digunakan dalam perhitungan dan analisis kimia.

Rumus Butiraldehida

Rumus kimia butiraldehida adalah C4H8O. Rumus ini menunjukkan jumlah atom setiap unsur dalam molekul butiraldehida. Ada empat atom karbon, delapan atom hidrogen, dan satu atom oksigen dalam butiraldehida.

Penampilan Cairan tidak berwarna
Berat jenis 0,81g/ml
Warna Tanpa warna
Bau Pedas, pedas
Masa molar 72,11 g/mol
Kepadatan 0,81g/ml
Titik fusi -97°C (-143°F)
Titik didih 75°C (167°F)
Titik kilat -6,7°C (20°F)
Kelarutan dalam air Dapat bercampur
Kelarutan Larut dalam etanol, eter, aseton
Tekanan uap 44 mmHg pada 20°C
Kepadatan uap 2,5 (udara=1)
pKa 16.92
pH 4.5-6.5
Keamanan dan bahaya butanal

Butyraldehyde adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran jika terkena panas atau nyala api. Ini juga dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit jika bersentuhan, dan menghirup uapnya dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk menangani butyraldehyde dengan hati-hati, dengan mengenakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan dan kacamata. Itu harus disimpan di tempat sejuk, kering, berventilasi baik, jauh dari sumber panas dan api. Jika terpapar atau tertelan, segera dapatkan bantuan medis. Penting juga untuk mengikuti prosedur pembuangan limbah butyraldehyde yang benar untuk mencegah kontaminasi lingkungan.

Simbol bahaya Api, Korosif, Iritasi
Deskripsi Keamanan Jauhkan dari panas/percikan api/api terbuka/permukaan panas. Kenakan sarung tangan pelindung/pelindung mata/pelindung wajah. JIKA TERKENA KULIT (atau rambut): Segera lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran. Jika terjadi kebakaran: Gunakan bubuk kimia kering untuk memadamkannya.
Nomor identifikasi PBB UN1125
kode HS 2912.19.00
Kelas bahaya 3
Kelompok pengepakan II
Toksisitas Butanal berbahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit. Ini dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, dan paparan yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Ini juga telah terbukti bersifat mutagenik dan karsinogenik dalam penelitian pada hewan. Penanganan dan pembuangan yang tepat penting untuk mencegah paparan dan kontaminasi.
Metode sintesis butanal

Butiraldehida dapat disintesis dengan berbagai metode, termasuk oksidasi alkohol primer, ozonolisis alkena, dan hidroformilasi alkena.

Metode umum untuk mensintesis butiraldehida adalah oksidasi alkohol primer menggunakan zat pengoksidasi seperti kalium permanganat atau asam kromat. Alkohol primer pertama-tama diubah menjadi aldehida yang sesuai menggunakan zat pereduksi ringan seperti piridinium klorokromat dan kemudian dioksidasi menjadi butiraldehida. Metode lain melibatkan ozonolisis alkena untuk menghasilkan aldehida, yang kemudian dapat direduksi menjadi butiraldehida menggunakan zat pereduksi seperti natrium borohidrida.

Hidroformilasi alkena juga merupakan metode yang umum digunakan untuk mensintesis butiraldehida. Ini melibatkan reaksi alkena dengan karbon monoksida dan gas hidrogen dengan adanya katalis seperti karbonil kobalt atau kompleks rhodium. Aldehida yang dihasilkan kemudian dapat direduksi menjadi butiraldehida menggunakan zat pereduksi seperti litium aluminium hidrida.

Metode lain untuk mensintesis butiraldehida meliputi reaksi pereaksi Grignard dengan formaldehida dan reaksi keton dengan asam format dan gas hidrogen dengan adanya katalis.

Secara keseluruhan, pilihan metode sintesis bergantung pada faktor-faktor seperti ketersediaan bahan baku, hasil dan kemurnian yang diinginkan, dan kelayakan kondisi reaksi.

Kegunaan butanal

Butanal memiliki berbagai kegunaan industri dan komersial karena reaktivitas dan baunya yang khas.

Kegunaan utama Butanal adalah sebagai bahan baku produksi bahan kimia lainnya, seperti butil akrilat dan n-butanol. Bahan kimia ini digunakan dalam pembuatan pelapis, perekat dan plastik.

Butanal juga digunakan sebagai bahan penyedap dalam industri makanan, memberikan aroma buah seperti apel pada berbagai produk seperti makanan yang dipanggang, permen, dan minuman. Ini juga digunakan sebagai wewangian dalam parfum dan sabun.

Selain itu, Butanal digunakan sebagai pelarut dalam sintesis organik dan sebagai reagen dalam reaksi kimia organik. Ini dapat digunakan untuk mengubah aldehida menjadi alkohol sekunder dan untuk menghasilkan ester dengan bereaksi dengan asam karboksilat.

Butanal juga telah digunakan dalam penelitian sebagai alat untuk memahami mekanisme aktivasi reseptor penciuman di otak, karena baunya yang kuat.

Namun, penting untuk diingat bahwa Butanal dapat menimbulkan risiko keselamatan jika tidak ditangani dengan benar, dan tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan saat menggunakan dan menyimpannya. Secara keseluruhan, keserbagunaan dan sifat unik Butanal menjadikannya bahan kimia penting di berbagai industri dan bidang penelitian.

Pertanyaan:
Berapakah entalpi pembentukan standar butiraldehida cair, ch3ch2ch2cho(l)?

Entalpi pembentukan standar (∆H°f) butiraldehida cair (CH3CH2CH2CHO(l)) pada 25°C adalah -146,6 kJ/mol.

Artinya, perubahan entalpi yang terkait dengan pembentukan 1 mol butiraldehida cair dari unsur-unsur penyusunnya dalam keadaan standarnya (dalam hal ini karbon, hidrogen, dan oksigen dalam bentuk unsurnya) adalah -146,6 kJ/mol pada 25°C . dan tekanan 1 atm.

Tanda negatif menunjukkan bahwa reaksi tersebut bersifat eksotermik, artinya reaksi tersebut melepaskan panas. Nilai ini berguna untuk menghitung perubahan entalpi reaksi yang melibatkan butiraldehida sebagai reaktan atau produk.

Leave a Comment