Fosfor adalah non-logam . Fosfor merupakan nonlogam yang reaktif dan mudah bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa . Ini adalah nutrisi penting bagi kehidupan dan ditemukan di tulang, gigi, dan DNA semua makhluk hidup.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Fosfor Termasuk Logam atau Non-Logam?
- Fosfor adalah unsur non-logam reaktif yang penting bagi kehidupan.
- Sifat-sifat yang mengklasifikasikan fosfor sebagai bukan logam antara lain titik leleh dan titik didih yang rendah, massa jenis yang rendah, kecenderungan untuk memperoleh elektron, dan kurangnya sifat logam.
- Sifat lain dari fosfor yang mengklasifikasikannya sebagai bukan logam meliputi kerapuhannya, konduktivitas termal yang buruk, dan sifat insulasinya.
- Fosfor berbeda dari nonlogam lainnya dalam hal reaktivitas , alotropi, kepentingan biologis, dan aplikasi komersial.
Mengapa fosfor termasuk nonlogam?
Fosfor merupakan non-logam karena beberapa alasan.
- Titik leleh dan titik didih rendah: Fosfor memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah dibandingkan kebanyakan logam. Pada suhu dan tekanan normal, fosfor berbentuk padatan putih lilin yang meleleh pada 44,1°C dan mendidih pada 280,5°C. Logam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang jauh lebih tinggi karena kuatnya ikatan logam antar atomnya.
- Kepadatan rendah: Fosfor memiliki kepadatan rendah dibandingkan kebanyakan logam. Massa jenisnya kira-kira 1,82 gram per sentimeter kubik, serupa dengan massa jenis bukan logam seperti belerang dan selenium. Logam, sebaliknya, mempunyai kepadatan yang lebih tinggi karena struktur atomnya yang sangat kompak.
- Elektrativitas lebih tinggi: Fosfor cenderung memperoleh elektron selama reaksi kimia, membentuk ion bermuatan negatif atau senyawa kovalen dengan non-logam lainnya. Hal ini merupakan karakteristik nonlogam, yang umumnya memiliki keelektronegatifan lebih tinggi dan daya tarik elektron lebih besar dibandingkan logam.
- Kurangnya sifat logam: Fosfor tidak menunjukkan sifat logam yang khas seperti kilau logam, keuletan, dan konduktivitas. Sifat-sifat ini dihasilkan dari delokalisasi elektron valensi pada ikatan logam, yang tidak terjadi pada nonlogam seperti fosfor.
Ringkasnya, fosfor merupakan unsur bukan logam karena titik leleh dan titik didihnya yang relatif rendah, massa jenis yang rendah, kecenderungan untuk memperoleh elektron, dan kurangnya sifat logam.
Sifat-sifat fosfor yang mengklasifikasikannya sebagai bukan logam
Banyak sifat fosfor yang mengklasifikasikannya sebagai bukan logam.
- Rapuh: Fosfor bersifat rapuh, artinya mudah pecah atau pecah. Sifat ini khas untuk nonlogam, yang tidak memiliki keuletan dan kelenturan logam.
- Konduktivitas termal yang buruk: Fosfor adalah konduktor panas yang buruk, yang merupakan sifat khas non-logam. Di sisi lain, logam merupakan konduktor panas yang baik berkat sirkulasi bebas elektronnya.
- Isolator: Fosfor merupakan isolator pada suhu kamar dan tidak menghantarkan listrik dengan baik. Memang tidak ada elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik. Logam, sebaliknya, umumnya merupakan konduktor listrik yang baik berkat elektron bebasnya.
- Elektron valensi: Fosfor memiliki lima elektron valensi, yang merupakan bilangan tipikal untuk nonlogam. Elektron valensi adalah elektron kulit terluar suatu atom dan memainkan peran penting dalam ikatan kimia. Nonlogam cenderung memiliki keelektronegatifan lebih tinggi dan menarik elektron lebih kuat dibandingkan logam, itulah sebabnya nonlogam cenderung memperoleh elektron selama reaksi kimia.
Ringkasnya, fosfor termasuk non-logam karena rapuh, konduktor panas dan listrik yang buruk, bersifat isolasi dan memiliki elektronegativitas tinggi karena konfigurasi elektron valensinya.
Apa perbedaan fosfor dengan nonlogam lainnya?
Fosfor berbeda dari non-logam lainnya dalam beberapa hal:
- Reaktivitas: Fosfor sangat reaktif, terutama dengan oksigen, dan dapat terbakar secara spontan di udara. Hal ini disebabkan kemampuannya untuk membentuk beberapa bilangan oksidasi, sehingga memungkinkannya bereaksi dengan berbagai macam unsur dan senyawa. Sebaliknya, non-logam lain seperti nitrogen dan karbon relatif tidak reaktif.
- Alotropi: Fosfor ada dalam beberapa alotrop atau bentuk, termasuk fosfor putih, merah, dan hitam. Setiap alotrop memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda, yang menjadikan fosfor unik di antara nonlogam. Misalnya, fosfor putih sangat reaktif dan mudah terbakar, sedangkan fosfor hitam merupakan konduktor listrik yang baik dan berpotensi digunakan dalam bidang elektronik.
- Kepentingan biologis: Fosfor merupakan elemen penting bagi kehidupan dan ditemukan di banyak molekul biologis seperti DNA, RNA, dan ATP. Non-logam lain seperti karbon dan nitrogen juga penting bagi kehidupan, namun peran mereka tidak sebesar fosfor.
- Aplikasi Komersial: Fosfor memiliki banyak aplikasi komersial, termasuk dalam pupuk, penghambat api, dan semikonduktor. Hal ini menjadikannya elemen industri yang penting, sedangkan non-logam lainnya seperti helium dan neon tidak memiliki kepentingan komersial yang sama.
Singkatnya, fosfor berbeda dari nonlogam lainnya karena reaktivitasnya yang tinggi, alotropnya yang banyak, kepentingan biologisnya, dan aplikasi komersialnya. Sifat-sifat ini menjadikannya unsur unik dan penting di antara non-logam.
Bacaan lebih lanjut
Mengapa belerang termasuk nonlogam?
Apakah klorin termasuk logam atau non-logam?
Apakah argon termasuk logam atau non-logam?
Apakah kalium termasuk logam atau nonlogam?
Apakah kalsium termasuk logam atau non-logam?