Tidak semua atom hidrogen memiliki neutron. Jenis atom hidrogen yang paling umum, disebut protium, tidak memiliki neutron. Namun, ada dua isotop hidrogen lainnya, deuterium dan tritium, yang masing-masing memiliki satu dan dua neutron.
Ya, itu hanya jawaban sederhana. Namun ada beberapa hal lagi yang perlu diketahui tentang topik ini yang akan membuat konsep Anda menjadi lebih jelas.
Jadi mari kita langsung ke sana.
Poin Penting: Apakah Hidrogen Mengandung Neutron?
- Hidrogen memiliki isotop dengan jumlah neutron yang bervariasi.
- Protium memiliki satu proton dan tidak ada neutron di intinya. Ini adalah jenis atom hidrogen yang paling umum, terhitung sekitar 99,98% dari seluruh atom hidrogen di alam semesta.
- Deuterium memiliki satu proton dan satu neutron dalam intinya. Ini adalah jenis atom hidrogen yang kurang umum, yaitu sekitar 0,015% dari seluruh atom hidrogen di alam semesta.
- Tritium memiliki satu proton dan dua neutron di intinya. Ini adalah jenis atom hidrogen yang paling tidak umum, yaitu sekitar 0,00001% dari seluruh atom hidrogen di alam semesta.
Neutron dalam protium
Protium tidak memiliki neutron di intinya. Protium adalah bentuk hidrogen yang paling umum dan paling sederhana, terdiri dari satu proton dan satu elektron. Karena hanya memiliki satu proton dalam intinya, ia disebut juga hidrogen-1 atau 1H.
Berikut adalah beberapa rincian lebih lanjut tentang protium:
- Protium mewakili lebih dari 99% hidrogen alami di Bumi.
- Meski tidak memiliki neutron, protium masih dapat mengalami reaksi nuklir tertentu, seperti fusi dengan isotop hidrogen lain, atau peluruhan menjadi unsur lain dalam kondisi tertentu.
- Sifat dan perilaku protium berbeda dengan isotop hidrogen lainnya, seperti deuterium dan tritium, karena tidak adanya neutron pada intinya. Misalnya, protium memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah dibandingkan deuterium dan tritium, serta memiliki berat atom dan massa yang berbeda dibandingkan isotop yang lebih berat tersebut.
- Selain itu, protium tidak menunjukkan sifat kimia unik deuterium dan tritium, yang telah digunakan dalam berbagai aplikasi kimia dan biologi.
Neutron di deuterium
Deuterium adalah isotop hidrogen yang mengandung neutron selain proton dan elektronnya. Kadang-kadang juga disebut “hidrogen berat” karena massa atomnya lebih tinggi daripada bentuk hidrogen yang lebih umum (protium).
Berikut beberapa rincian lebih lanjut tentang deuterium:
- Deuterium merupakan isotop penting dalam fisika dan kimia nuklir karena dapat digunakan dalam reaksi nuklir dan sebagai pelacak dalam reaksi kimia.
- Ia juga merupakan komponen air berat (D2O), yang digunakan sebagai pendingin dan moderator di beberapa reaktor nuklir.
- Selain kegunaan ilmiahnya, deuterium juga memiliki kegunaan industri dan komersial. Misalnya, digunakan dalam produksi air berat, serta dalam pembuatan jenis semikonduktor dan kabel serat optik tertentu.
- Deuterium relatif langka di alam, hanya menyusun sekitar 0,0156% dari seluruh atom hidrogen. Namun, dapat diekstraksi dari air laut dan sumber lain dengan menggunakan berbagai metode, termasuk elektrolisis dan distilasi.
Neutron dalam tritium
Tritium adalah isotop hidrogen yang mengandung dua neutron selain satu proton dan satu elektron. Hal ini menjadikannya unsur radioaktif dan tidak stabil, karena kelebihan neutron dapat menyebabkan peluruhan radioaktif.
Berikut beberapa rincian lebih lanjut tentang tritium:
- Tritium dapat diproduksi melalui beberapa cara, termasuk melalui interaksi sinar kosmik dengan atmosfer bumi, dalam reaktor nuklir, dan melalui peluruhan unsur radioaktif lainnya.
- Hal ini sering digunakan dalam senjata nuklir, serta dalam reaksi fusi sebagai sumber bahan bakar.
- Kehadiran tritium dapat diukur dengan menggunakan berbagai teknik, termasuk spektrometri massa dan penghitungan kilau cair.
- Ini juga merupakan komponen penting dari limbah radioaktif tingkat rendah dan harus ditangani dengan hati-hati karena radioaktivitasnya.
Bacaan lebih lanjut
Apakah helium mudah terbakar?
Mengapa helium termasuk gas mulia?
Apakah helium termasuk logam?
Apakah helium diatomik?
Apakah hidrogen termasuk gas mulia?